Juventus dan Bologna Kalah di Liga Champions, Capello Sebut Ada Problem di Serie A Italia
JAKARTA - Juventus dan Bologna menelan kekalahan di Liga Champions. Kegagalan itu menjadi sorotan pelatih Fabio Capello yang pernah sukses menangani AC Milan, Juve, dan Real Madrid.
Tidak semua tim-tim Serie A menelan kekalahan. Milan akhirnya memetik kemenangan pertama setelah menaklukkan Club Brugge 3-1.
Namun, Juve harus mengakui keunggulan VfB Stuttgart 0-1. Sementara Bologna gagal membendung Aston Villa dan kalah 0-2. Kemenangan itu membawa Villa ke puncak klasemen Liga Champions.
Menurut Capello, klub-klub Serie A menghadapi masalah dalam hal intensitas dan dinilai terlalu lamban sehingga mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tim-tim di kompetisi Eropa.
Bahkan, Capello tak ada manfaat sebuah tim unggul dalam penguasaan bola tetapi tidak ada penyelesaian akhir yang bagus dalam pertandingan.
"Ini soal intensitas," kata Capello seperti dikutip Football Italia.
"Sepak bola Italia terlalu lamban. Ini yang menjadikan tim mengalami kesulitan saat menghadapi lawan yang lebih banyak berlari dan melakukan tekanan," ujarnya.
Capello yang pernah mengarsiteki Timnas Inggris mengatakan lebih lanjut, "Penguasaan bola yang tinggi sesungguhnya tak ada manfaat. Saya sudah melakukan analisis soal sepak bola Italia yang menjadikan saya berpikir soal kompetisi Eropa. Kita harus melakukan lebih baik lagi," kata pelatih yang membawa Milan memenangi Liga Champions dan Piala Super Eropa atau UEFA Super Cup serta empat kali meraih titel liga.
"Kami mengalami dua kekalahan (di pertandingan Liga Champions). Kalau kekalahan Bologna sudah bisa diprediksi. Hanya saja agak di luar dugaan mereka sama sekali tak mampu menciptakan peluang saat menghadapi Villa. Begitu pula Juve tak mampu menciptakan peluang," ucap Capello.
"Mereka bermain terlalu pasif. Juve seperti kesulitan menghadapi kekuatan dari tim Jerman," kata dia lagi.
Namun, analisis Capello dibantah pelatih Juve, Thiago Motta. Menurut dia, tim tidak bermain lamban. Hanya, Juve memang agak kesulitan menghadapi irama dan gaya permainan Stuttgart.
"Saya tidak yakin tim Italia bermain lamban. Khusus di pertandingan ini, kami memang kesulitan menghadapi irama permainan mereka," ujar Motta.
Baca juga:
- Indonesia International Challenge 2024: 8 Tunggal Putra Lolos Babak Kedua
- PT LIB Pastikan Liga 1 Tetap Bergulir Bareng Piala AFF 2024, Klub Komitmen Lepas Pemain
- 5 Tips Belanja Online Anti Boncos Saat Gajian ala ShopTokopedia
- Begini Pandangan Ahli Tentang Potensi Perkembangan Bioteknologi di Indonesia
"Menurut saya, terlalu banyak analisis soal sepak bola Italia dan bagaimana di kompetisi Eropa. Namun, saya sepakat bila kami harus lebih banyak menyerang agar bisa bersaing dengan tim seperti Suttgart."
"Hanya saja, di pertandingan tersebut (melawan Stuttgart), kami memang harus memiliki pertahanan lebih baik. Tim harus bertahan dengan baik dan saat menguasai bola, mereka harus bisa memaksimalkannya dengan baik," ucap Motta.
Kekalahan lawan Stuttgart menjadikan Juve tertahan di peringkat ke-11 dengan enam poin. Sementara Bologna yang belum pernah menang menempati peringkat ke-28. Milan yang meraih kemenangan pertama usai mengalahkan Brugge berada di posisi ke-21.