Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Thiago Motta mengakhiri tugas di Bologna dengan kekalahan. Di laga pamungkas Serie A Italia di Stadion Comunale Luigi Ferraris, Sabtu, 25 Mei 2024 dini hari WIB, dipaksa menyerah 2-0 oleh tuan rumah Genoa.

Bologna menelan kekalahan saat Motta mengakhiri tugas karena dirinya bakal meninggalkan klub tersebut usai kompetisi. Dirinya tak memperpanjang kontrak di Bologna yang berakhir pada 30 Juli 2024.

Hanya Motta masih bungkam soal klub yang akan ditanganinya selepas hengkang dari Bologna. Namun dia sudah disebut-sebut bakal menangani Juventus menggantikan pelatih Massimiliano Allegri yang dipecat. Penyebabnya memang simpel saja.

Kelakuan Allegri yang dinilai tidak pantas di laga final Coppa Italia melawan Atalanta menjadikan sang pelatih langsung diberhentikan. Meski membawa Juve juara, namun Allegri tetap dipecat.

Bagi Motta, kekalahan di laga terakhir itu tak dirisaukan. Hasil itu sudah tak memengaruhi langkah Rossoblu yang berlaga di Liga Champions musim depan.

Bologna tetap berada di peringkat empat dengan poin 68. Sama dengan Juve, namun Bologna kalah selisih gol. Bologna juga hanya unggul dua poin dengan Atalanta yang menduduki peringkat lima.

Bila Atalanta mengalahkan Torino, maka Bologa menutup kompetisi dengan menduduki peringkat lima. Meski demikian, mereka tetap lolos ke Liga Champions. Pasalnya di Liga Champions musim 2024/2025, Serie A mendapat jatah lima slot.

Tak hanya itu, Atalanta tak perlu memakai slot di klasemen liga. Pasalnya sebagai juara Liga Europa, La Dea sudah pasti mendapat jatah berlaga di Liga Champions.

Motta pun tetap meninggalkan Bologna dengan hasil yang mengesankan. Bologna untuk kali pertama berlaga di Liga Champions.

"Ini akhir dari era yang sungguh mengesankan. Kami merasakan emosi dan momen-momen kebersamaan. Saya tak bisa melupakan siapa pun yang menjadi bagian dari klub di musim ini," kata Motta seperti dikutip Sky Sports Italia.

"Saya berterima kasih kepada fans atas semua yang diberikan kepada kami. Mereka mendukung kami di pertandingan kandang maupun tandang," ujarnya lagi.

"Tim ini telah mencetak sejarah. Saya berterima kasih kepada kota dan warga yang menyambut saya dengan penuh kehangatan sejak pertama kali tiba hingga hari terakhir saya di sini," kata Motta yang tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan kata perpisahan.

Pelatih kelahiran Brasil tetapi kemudian menjadi warga negara Italia sehingga bisa memperkuat Gli Azzurri ini juga mengucapkan terima kasih kepada staf pelatih dan khususnya pemain. Mereka yang berperan besar membawa Bologna ke posisi tertinggi.

"Saya juga berterima kasih kepada seluruh staf saya di tim. Mereka yang membantu saya membawa Bologna mencapai posisi setinggi mungkin. Dan tentu saja para pemain karena mereka adalah aktor keberhasilan kami," ucap Motta yang pernah berkarier di klub-klub besar seperti Barcelona, Atletico Madrid hingga Inter Milan.

Di pertandingan itu, Bologna harus bekerja keras menghadapi permainan menyerang Genoa. Tuan rumah bermain agresif yang membuat Bologna mengalami tekanan.

Laga baru berjalan 13 menit, Genoa sudah unggul saat gelandang serang Ruslan Malinovskyi membobol gawang Bologna.

Gol berawal dari aksi bek Aaron Martin yang melakukan penetrasi di sisi kiri pertahanan tim tamu. Dia kemudian melepaskan umpan yang disambut Malinovskyi dan mengonversnya menjadi gol.

Unggul 1-0, Genoa mencoba meningkatkan tekanan. Hanya, usaha mereka tak membuahkan hasil.

Striker Vitinha nyaris memperbesar keunggulan Genoa saat memanfaatkan kesalahan bek Jhon Lucumi. Namun upayanya masih bisa digagalkan.

Bologna sesungguhnya mendapat kesempatan untuk menyamakan skor. Peluan bagus diperoleh gelandang Giovanni Fabbian.

Hanya saja, sundulannya gagal memberi hasil. Skor 1-0 untuk tuan rumah bertahan sampai akhir babak pertama.

Di babak kedua, Genoa tetap bermain terbuka. Bologna mencoba bangkit untuk mengejar ketinggalan gol. Namun usaha mereka sia-sia.

Sebaliknya, Genoa berhasil memperbesar keunggulan setelah Vitinha mencetak gol di menit 59. Berawal dari kesalahan pemain Bologna yang kehilangan bola di lapangan tengah.

Situasi itu dimanfaatkan striker Albert Gudmundsson yang mengirim bola kepada Vitinha.

Pemain Portugal ini kemudian melepaskan bola lambung yang gagal dijangkau kiper Federico Ravaglia. Skor 2-0 untuk Genoa dan bertahan sampai akhir laga.