Bagikan:

JAKARTA - George Miller akhirnya menghadirkan film terbaru dari franchise Mad Max. Furiosa: A Mad Max Saga yang menjadi prekuel dari Mad Max: Fury Road (2015) akan fokus dengan kisah Furiosa.

Butuh 15 tahun untuk mewujudkan naskah Furiosa ke layar lebar. Setelah melewati serangkaian perjalanan, akhirnya film ini bisa disaksiksan di bioskop Indonesia. Furiosa juga tidak tanggung-tanggung menghadirkan Anya Taylor-Joy dan Chris Hemsworth di bangku pemeran.

Furiosa: A Mad Max Saga menceritakan Furiosa (Anya Taylor-Joy) tinggal dengan ibunya dan saudara-saudaranya di Green Place of Many Mothers. Furiosa kecil diculik oleh geng motor pimpinan Dementus (Chris Hemsworth) karena Dementus mencari sumber daya.

Sang ibu merelakan Furiosa jatuh ke kekuasaan Dementus dan meninggal. Furiosa tumbuh dirawat oleh Dementus dan selalu mengikuti jejak Dementus.

Suatu hari, Dementus hendak menguasai area Citadel yang dipimpin oleh Immortan Joe (Lachy Hulme). Immortan Joe tertarik dengan Furiosa dan Dementus menyerahkan Furiosa. Di sana, Furiosa mulai belajar soal kepemimpinan dan merakit transportasi.

Immortan Joe melihat Furiosa bukan seorang mutan, sehingga ia meminta Furiosa untuk menghasilkan keturunan. Akan tetapi Furiosa memilih melawan dan mencoba mencari sosok Dementus untuk membalaskan dendamnya.

Furiosa: A Mad Max Saga mengeksekusi ceritanya dengan baik. Ceritanya dibagikan dalam lima bab untuk memahami alur Furiosa kecil hingga menjadi dewasa. Furiosa besar menjadi orang yang kesar dan kasar, tapi dalam hatinya ia memiliki kerinduan akan cinta sang ibu.

Ceritanya bak premis coming of age remaja dikemas secara masif. Perjalanan Furiosa menjadi seorang Imperator didukung dengan akting, visual, dan aksi yang total.

Penuh detail, Furiosa memiliki banyak momen “gila” yang membuat mata tidak berkedip. Akting Anya Taylor-Joy sebagai pahlawan jalanan mengembangkan dirinya sebagai wanita yang tangguh. Sekali lagi, Taylor-Joy meningkatkan dirinya dalam filmografinya yang bervariasi.

Ketangguhan Anya Taylor-Joy disandingkan dengan Chris Hemsworth yang terlihat lebih santai kala memerankan Dementus. Nampaknya ia bersenang-senang dalam membawa karakter Dementus yang goofy tapi tetap gahar.

Di antara keseruan itu, unsur CGI dalam film ini memang sedikit mengganggu lantaran tidak begitu mulus. Namun, hal itu tidak membuat jalan ceritanya semakin kendur dan justru semakin menggila menuju babak akhir.

Furiosa juga menghadirkan sejumlah pertandingan epik yang berhasil bergulir dengan baik. Visual yang memanas sangat mendukung film ini tampil berkarisma di antara franchise Mad Max.

Jangan khawatir jika Anda tidak mengikuti franchise Mad Max. Film ini akan mengantarkan Anda untuk mencari tahu bahkan menyukai franchise Mad Max milik George Miller.

Film Furiosa: A Mad Max Saga bisa disaksikan di bioskop Indonesia.