JAKARTA - Furiousa, prekuel Mad Max: Fury Road akan memasukan nama bintang Killing Eve, Jodie Comer ke dalam dahtar calon pemeran utama.
Pekan lalu, dikonfirmasi oleh sutradara George Miller bahwa film ini akan berpusat pada karakter Furiosa yang muncul dalam film blockbuster rilisan 2015. Namun, aktris Charlize Theron tidak akan kembali.
Menurut The Hollywood Reporter, Senin, 18 Mei, Comer sekarang sedang dimata-matai untuk memainkan inkarnasi yang lebih muda dari Imperator.
Miller sebelumnya mengungkap, ia mempertimbangkan untuk mengembalikan Theron melalui teknologi de-aging. Namun, pada akhirnya ia memutuskan untuk tidak melakukannya.
BACA JUGA:
"Untuk waktu yang lama, saya pikir kita bisa menggunakan CG de-aging pada Charlize, tapi saya kira kita belum sampai di sana," katanya yang dikutip dari NME, Selasa.
"Terlepas dari upaya yang berani (penggunaan teknologi ini) pada (film) The Irishman, saya pikir masih ada celah yang aneh. Semua orang berada di ambang memecahkannya," sambung Miller.
Selain Comer, sang sutradara juga dilaporkan telah mempertimbangkan Anya Taylor-Joy untuk peran tersebut. Menurut sebuah laporan Variety pada April lalu, Miller telah mengadakan audisi Skype dengan pemeran The VVitch, Split, dan Emma itu. Namun, peran apa yang diaudisikan, sejauh ini belum diketahui.
Draf prekuel ditulis bahkan sebelum Fury Road mulai berproduksi, di samping backstories yang luas bagi banyak karakter lainnya.
"Ini (kami lakukan) murni merupakan sebuah cara untuk membantu Charlize dan menjelaskannya kepada diri kita sendiri," jelas Miller.
Ada dua sekuel Mad Max
Sementara itu, Miller sebelumnya mengungkapkan bahwa ada dua film Mad Max baru yang masuk rencananya, yang akan menjadi sekuel. Kabar ini muncul menyusul meredanya perselisihan antara Miller dengan studio yang menaungi produksi film tersebut, Warner Bros.
Dua tahun lalu, Miller menuntut Warner Bros karena tidak membayar upah bonus dari Mad Max: Fury Road. Menurut pengakuan sang sutradara, sebelumnya ia dan Warner Bros telah mencapai kesepakatan tentang upah bonus 7 juta dolar AS (Rp94,5 miliar).
Tetapi Warner Bros malah menuduh Miller plin-plan dalam banyak keputusannya saat menyutradarai Fury Road sehingga ongkos produksi bertambah.
Atas dasar pelanggaran kontrak itu, Miller menuntut Warner Bros ke pengadilan negeri Australia. Namun hal ini dibalas Warner Bros dengan diam-diam berusaha mengalihkan tempat pengadilan ke luar Australia. Tapi sayangnya, pengadilan di California menolak permohonan salah satu studio terbesar di dunia ini.
Namun tahun lalu Miller menjelaskan, perselisihan antara dirinya dengan Warner Bros sudah mereda.
"Perselisihan tersebut kini sudah stabil dan menjadi sangat positif karena debu tampaknya telah mereda," kata Miller saat itu kepada NME.