Manchester United Terpuruk, Mantan Kapten Salahkan Sir Alex Ferguson

JAKARTA - Manchester United tak pernah bangkit lagi merengkuh trofi Premier League Inggris sepeninggal manajer legendaris Sir Alex Ferguson. Atas terpuruknya MU, mantan kapten Patrice Evra justru menyalahkan Ferguson.

Tak hanya Ferguson yang dinilai melakukan kesalahan fatal dengan meletakkan jabatan usai membawa MU memenangi trofi Liga Premier 2013. Evra juga menyalahkan dirinya yang terlalu cepat meninggalkan MU selepas kepergian Ferguson.

Setelah ditinggalkan Ferguson, MU tak pernah lagi memenangi trofi Liga Premier meski sudah berganti hingga lima manajer. Bahkan sejumlah manajer top pernah mengarsiteki The Red Devils, Louis van Gaal dan Jose Mourinho. Namun tak ada yang mampu memberi trofi Liga Inggris.

Van Gaal hanya membawa MU juara Piala FA. Sementara, Mourinho masih lumayan karena MU bisa memenangi Liga Europa. Kini, MU ditangani Erik ten Hag yang sudah meraih Piala FA dan Carabao Cup. Namun eks pelatih Ajax Amsterdam ini terancam pemecatan.

Evra menilai Ten Hag sulit membawa MU juara Premier League. Musim lalu meski meraih Piala FA, tetapi MU terdampar di peringkat delapan atau posisi terendah sejak kompetisi berganti menjadi Premier League. Saat ini, MU pun masih tertahan di peringkat 12.

Evra yang meninggalkan MU pada 2014 atau satu tahun setelah kepergian Ferguson mengaku dirinya terlalu cepat pergi saat tim butuh sosok yang bisa menjadi teladan bagi pemain.

"Saya yang harus disalahkan. Saya juga menyalahkan Sir Alex Ferguson. Harus diakui kini sungguh berat bila bicara soal United. Apalagi bila dibandingkan di masa lalu saat kami bermain untuk fans, emblem dan sejarah klub," kata Evra seperti dikutip The Sun.

"Kami pergi terlalu cepat dan ini membuat pemain mengalami kesulitan karena mereka tak ada yang bisa dijadikan teladan," ucapnya.

Kepergian Ferguson juga cukup mengejutkan dan dinilai terlalu cepat. Bahkan Evra menilai belum saatnya Ferguson pergi karena klub belum menyiapkan pengganti. Dan ini terlihat MU seperti kebingungan dan kesulitan mencari pengganti Ferguson hingga kemudian merekrut David Moyes yang tak pernah meraih trofi juara selama menangani Everton.

Ferguson sesungguhnya berharap kepada Pep Guardiola yang saat itu sudah meninggalkan Barcelona. Mereka pun sudah bertemu. Namun Guardiola menolak tawaran Ferguson dan memilih menangani Bayern Munchen. Tak hanya itu, Guardiola kemudian menyeberang ke rival MU, Manchester City, begitu hengkang dari Bayern.

Tak ada pelatih yang datang ke Old Trafford untuk menggantikan Ferguson sampai akhirnya Moyes yang ditunjuk. Hasilnya sudah bisa ditebak, Moyes gagal memenuhi ekspetasi dan diberhentikan sebelum kompetisi 2013/2014 usai.

Saat Evra pergi, Van Gaal yang menggantikan Moyes sempat memintanya untuk bertahan. Namun Evra menolak. Sementara, rekannya di belakang, Rio Ferdinand, juga tak diperpanjang kontraknya. Praktis, MU kehilangan sejumlah pemain senior.

Meski menyisakan Wayne Rooney, kiper David de Gea, Robin van Persie hingga Antonio Valencia, namun MU tak pernah mampu bangkit lagi. Ini yang menjadikan Evra menyesal memutuskan untuk pergi saat MU butuh kehadiran pemain senior.

"Saya sudah tidak ada di dalam. Jadi saya tidak tahu apa yang menjadi problem. Manajer Ten Hag sudah berusaha melakukan yang terbaik, tetapi itu masih belum cukup," kata Evra yang sudah memenangi lima trofi Premier League dan sekali juara Liga Champions. Ini belum termasuk trofi lain seperti Piala FA, Community Shield hingga Piala Dunia antarklub.

"Ini bukan perkara musim ini saja. Sejak kami untuk terakhir lagi menjadi juara liga di musim 2013, klub sepertinya mengalami kekisruhan," ucapnya.

"Saya selalu berpikir positif, tetapi ini memang sulit. Pesaing kami sudah jauh lebih baik ketimbang kami. Mereka memainkan sepak bola dengan sangat baik. Terus terang masa depan United masih belum cerah. Kami masih berada pada momen-momen yang sulit," kata Evra lagi.

Liverpool harus menunggu selama 30 tahun untuk kembali menjadi juara liga. Kini sudah 11 tahun United tak pernah juara lagi. Saya tak ingin menunggu lebih lama lagi. Saya tetap fans United selamanya. Dan sungguh berat menyaksikan permainan United saat ini," tutur eks pemain timnas Perancis ini.

Ten Hag mengklaim sudah memenangi Piala FA dan Carabao Cup pada tiga tahun pertama di MU. Ini yang menjadikan dirnya tetap layak menangani The Red Devils. Namun Evra menilai untuk sebuah klub sebesar MU, trofi itu masih belum cukup.

Dia sudah tiga tahun di klub. Betul, dia sudah memenangi dua trofi. Namun saat Anda menjadi manajer United, Anda dituntut menjadi juara liga setiap musim. Tetapi kita lebih baik berhenti bicara masa lalu. Saatnya kami membangun kembali MU," kata dia.