Mengenal Dolphin Parenting, Pola Pengasuhan yang Menekankan Hubungan Emosional dan Keceriaan

YOGYAKARTA – Dolphin parenting atau pola pengasuhan anak dengan metode yang disebut lumba-lumba, pendekatannya menekankan hubungan emosional, keceriaan, dan keseimbangan. Menurut pelatih parenting bersertifikat Sarah Anita, M.Ed., pola pengasuhan dolphin ini terinspirasi oleh sifat sosial lumba-lumba yang mengutamakan eksplorasi sambil mempertahankan batasan yang sesuai.

Dolphin parenting pertama kali diciptakan olah psikiater dan ilmuan Harvard, Shimi Kang, yang merupakan variasi dari gaya pengasuhan otoriter. Tulis Kang, seperti tubuh lumba-lumba, orang tua perlu tegas tetapi fleksibel. Orang tua lumba-lumba juga memiliki aturan serta harapan tetapi juga menghargai kreativitas dan kemandirian. Berikut enam ciri-ciri gaya pengasuhan dolphin parenting dilansir Parents, Minggu, 20 Oktober.

1. Hubungan emosional

Hubungan emosional menjadi pendekatan dalam pola pengasuhan dolphin. Ini menggambarkan orang tua lumba-lumba yang selaras dengan perasaan dan kebutuhan anak-anak mereka. Ini juga menjadi contoh dan mendorong ekspresi emosional, kata Anita.

Ilustrasi ciri-ciri pola pengasuhan dolphin parenting (Freepik)

2. Kegembiraan

Orang tua lumba-lumba memasukkan permainan dan menekankan kesenangan sebagai nilai keluarga. Karena kegembiraan membuat anak-anak mengembangkan keterampilan mereka secara leluasa dan tanpa tekanan.

3. Mendukung pengambilan risiko

Bukan pola asuh yang terlalu protektif sehingga tidak mendukung anak untuk mengambil risiko. Dolphin parenting justru mendorong penemuan dan tantangan sambil menawarkan dukungan selama kemunduran dan kekecewaan, kata Anita.

4. Dorongan rasa ingin tahu dan kreativitas

Ciri-ciri dolphin parenting selanjutnya, ortu mendorong dan membuka kesempatan rasa ingin tahu anak dalam mengeksplorasi. Dengan begitu anak-anak menemukan inspirasi dan terus-menerus mengeksplorasi aktivitas dan bakat yang menarik minat mereka.

5. Batasan yang fleksibel

Orang tua yang mengimplementasikan pola pengasuhan lumba-lumba, menetapkan batasan yang menumbuhkan ketahanan sekaligus kemampuan beradaptasi daripada kekakuan dan aturan yang berlebihan.

6. Kesehatan mental dan kesejahteraan yang baik

Selanjutnya, ciri-ciri orang tua yang memakai pola pengasuhan dolphin mendorong gaya hidup yang seimbang. Termasuk seimbang dalam aktivitas fisik, interaksi sosial, dan aktivitas kesadaran seperti meditasi, kata Elvis Rosales, LCSW, direktur klinis di Align Recovery Centers.

Di samping mengenali ciri-ciri dolphin parenting, perlu juga mengetahui apa saja manfaatnya. Menurut penelitian, pola asuh dolphin sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi. Ditambah lagi, karena aturan fleksibel untuk mendorong rasa ingin tahu anak, juga menciptakan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri serta kemampuan anak mengatur emosi mereka dalam mencapai tujuan.

“Pengasuhan ala lumba-lumba dapat memberikan banyak dampak positif pada anak-anak, termasuk peningkatan keterampilan sosial, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan rasa percaya diri," kata Anita.

Tertarik mempraktikkan pola pengasuhan dolphin parenting yang memakai pendekatan seimbang antara kegembiaraan, hubungan emosional, dan mendorong kreativitas serta tanggung jawab anak ini?