Hadiri Nikah Atta-Aurel, Jokowi-Prabowo Disindir PKS soal Kualitas Pemimpin Negara
JAKARTA - Politikus PKS Mardani Ali Sera menilai wajar munculnya kritik masyarakat terhadap unggahan akun resmi Kementerian Sekretariat Negara yang mempublikasikan momen kehadiran Presiden Joko Widodo dalam pernikahan selebriti Atta Halilintar-Aurel Hermansyah.
Mardani sepakat dengan komika Ernest Prakasa yang menilai postingan foto kehadiran Presiden Jokowi ke pernikahan Atta dan Aurel tidak ada urusannya dengan kepentingan negara.
"Wajar jika ada respons negatif dari postingan itu. Publik menilai itu bukan urusan pemerintahan apalagi urusan kenegaraan," ujar Mardani, Senin, 5 April.
Menurutnya, kehadiran pejabat penting negara dalam acara selebritis, sekaligus menunjukkan bagaimana kualitas pemerintah.
Bahkan, kata Mardani, sebagian menilai terlalu berlebihan jika sekelas Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo menyisihkan waktu untuk sebuah acara privat.
"Kalau saya berpendapat ya memang itulah kualitas kepemimpinan kita saat ini," katanya.
Baca juga:
- Twitter Kemensetneg Diserang Netizen, Politikus PKB Sindir Pengkritik Postingan soal Jokowi ’Jomblo Perih Hati’
- Cuaca Buruk, Kepala BNPB Belum Bisa Datangi Lokasi Banjir Bandang Flores Timur
- Duduk Santai, Joko Tjandra Yakin Divonis Ringan karena Tuntutan Jaksa Ngawur
- Fiersa Besari Kritik 'Paradoks' Jokowi ke Nikah Seleb Atta-Aurel, PDIP Membela
Sebelumnya politikus PDIP Hendrawan Supratikno menilai publik tidak usah berlebihan menanggapi kehadiran Presiden Jokowi baik sebagai tamu maupun saksi pernikahan anak artis Anang Hermansyah dan Krisdayanti itu.
"Saya melihatnya lebih sebagai upaya untuk menghormati harapan dan permintaan keluarga," ujar Hendrawan kepada VOI, Senin, 5 April.
Hendrawan mengatakan kehadiran presiden di tempat acara juga masih menerapkan protokol kesehatan.
"Yang saya dengar, protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat," jelasnya.
Hendrawan menegaskan, sangat berlebihan apabila kehadiran Jokowi dipermasalahkan bahkan dibanding-bandingkan dengan acara lain. Apalagi, sampai menyinggung Jokowi haus akan popularitas.
"Saya merasa berlebihan bila ada yang menilai Pak Jokowi masih gandrung popularitas, atau membandingkan mengapa beliau mendatangi pernikahan Atta Halilintar tetapi tidak hadir pada acara serupa yang digelar petinggi partai," terang Hendrawan.
Menurutnya, Jokowi masih dibalut kesederhanaan dalam acara tersebut. Meskipun acara yang digelar cukup mewah dan merupakan artis papan atas Tanah Air.
"Soal kemewahan atau sederhana, memang relatif ya. Tapi Presiden datang tetap menonjolkan kesederhanaan. Artinya tidak terbawa gaya 'Crazy Rich Jakarta'," katanya.