Jeep Konfirmasi Suntik Mati Mesin V8 pada Grand Cherokee L, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Merek otomotif Amerika Serikat (AS), Jeep mengonfirmasi bahwa model Grand Cherokee L tidak lagi tersedia dalam pilihan mesin 5,7 liter V8 naturally-aspirated di akhir tahun ini.
Keputusan ini menyusul kembalinya dihapus mesin V8 dari jajaran kendaraan Jeep setelah model Wagoneer dan Grand Wagoneer pada tahun lalu serta Grand Cherokee versi dua baris.
Sayangnya, perusahaan yang dimiliki oleh Stellantis ini tidak memberikan kepastian waktu kapan unit bermesin V8 terakhir keluar dari jalur produksi. Dengan demikian, Grand Cherokee L kini hanya menyisakan pilihan mesin V6 Pentastar 3,6 liter yang lebih kecil.
Melansir Carscoops, Kamis, 10 Oktober, dimatikannya mesin V8 diperkirakan karena kurangnya permintaan untuk jantung pacu ini. Jeep mengatakan bahwa kurang dari 4 persen pelanggan memilih mesin ini dalam setahun terakhir.
Baca juga:
Perlu diketahui, mesin V8 memiliki kapabilitas dalam menjalani kebutuhan derek berkat kapasitas yang mengesankan hingga 3,2 ton.
Meskipun mesin V6 3,6 liter adalah satu-satunya yang tersedia untuk Grand Cherokee L, powertrain ini diperkirakan tidak akan bertahan lama. Kemungkinan SUV ini bakal usung mesin 4-silinder 2,0 liter turbocharged di masa yang akan datang, sama seperti versi dua barisnya.
Mesin berukuran kompak ini akan dipasangkan dengan motor listrik ganda yang memberikan tenaga gabungan 270 dk dan torsi 378 Nm atau nantinya akan dikenal dalam varian 4xe atau plug-in hybrid (PHEV).
Meskipun mesin V8 maupun V6 akan dimatikan, diharapkan Jeep dapat menyediakan pilihan Hurricane 3,0 liter twin-turbocharged 6-silinder lurus pada Grand Cherokee L. Sebelumnya, opsi ini telah tersedia dalam Wagoneer dan Grand Wagoneer.
Diharapkan mesin ini menjadi penerus dari Grand Cherokee bertenaga V8, yang memberikan performa mengesankan sebesar 510 dk dan torsi 678 Nm.