Kriteria Tempat Tidur Bayi Baru Lahir, Pilih yang Seperti Ini

YOGYAKARTA - Bayi sebaiknya tidur di tempat tidurnya sendiri. Dikutip dari laman Healthy Children, hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS). Kondisi ini terjadi ketika bayi meninggal secara mendadak karena sulit bernapas. Lantas bagaimana kriteria tempat tidur bayi baru lahir yang disarankan?

Bayi, khususnya yang baru lahir, memiliki risiko tinggi mengalami SIDS. Sebab, mereka belum mampu memberikan respons dengan baik jika mengalami gangguan saat tidur. Sebagai contoh, posisi tidur yang menjadikan bayi kesulitan bernapas, terlalu banyak barang di kasur, atau posisi tidur orangtua yang tidak sengaja menghimpit bayi saat tidur.

Oleh sebab itu, disarankan untuk menggunakan tempat tidur bayi yang ditempatkan dekat dengan kasur ibu dan ayah.

Ilustrasi. (Pixabay)

Kriteria Tempat Tidur Bayi Baru Lahir

Perhatikan ketebalan dan kepadatan kasur

Secara ideal, tempat tidur bayi memiliki ketebalan kasur sekitar 7-15 sentimeter, agar bayi dapat tidur dengan nyaman. Jika Anda memilih kasur busa, sebaiknya cermati juga kepadatan kasur. Jangan gunakan kasur yang terlalu empuk atau tidak padat, sebab berisiko membuat bayi “tenggelam” di dalamnya, dan meningkatkan risiko SIDS.

Jangan gunakan tempat tidur bayi yang berumur lebih dari 10 tahun

Kebanyakan orangtua memanfaatkan barang warisan dari kakak atau saudara, yang dianggap masih layak pakai. Namun, Anda disarankan jangan gunakan tempat tidur bayi warisan, khususnya bagi yang berusia lebih dari 10 tahun. Sebab, kondisi kasur bayi tentu sudah banyak berubah dan sangat berisiko.

Contohnya, kasur yang sudah kempes atau terlalu empuk, hingga cekung di bagian tengah, atau bingkai ranjang yang sudah lapuk. Kondisi tempat tidur bayi demikian tentu sudah tidak aman dan nyaman untuk ditempati si kecil.

Perhatikan bingkai tempat tidur bayi

Anda harus menggunakan ukuran bingkai tempat tidur bayi pas dan sesuai dengan kasurnya. Secara ideal, ruang antara kasur, bingkai tempat tidur, dan antar tiang bingkai, disarankan tidak lebih dari 5 sentimeter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan tubuh atau kepala bayi terjepit di sela-sela ruang tersebut.

Anda bisa memilih bingkai tempat tidur bayi yang tingginya dapat disesuaikan. Sehingga, ketika bayi bertambah besar, tinggi bingkai dapat disesuaikan, agar ia tidak memanjat keluar atau jatuh dari tempat tidur.

Gunakan tempat tidur bayi yang multifungsi

Pilihlah tempat tidur yang multifungsi sebagai pertimbangan lain dalam memilih tempat tidur bayi. Dalam hal ini, maksudnya tempat tidur dapat dimodifikasi modelnya, misalnya jadi tempat tidur biasa, tanpa bingkai, atau ukuran ranjang dapat diperpanjang. Jadi, tempat tidur bayi dapat digunakan saat Si Kecil tumbuh agak besar. Tempat tidur bayi serba guna cocok jika Anda hendak menyimpan perlengkapan bayi yang diperlukan. Tempat tidur bayi serba guna umumnya dilengkapi dengan laci, bahkan disediakan pula tempat untuk mengganti popok. Tempat tidur bayi serba guna dapat Anda cari di toko furnitur ataupun dirancang sendiri sesuai kebutuhan.

Tempat tidur bayi lipat

Tempat tidur bayi lipat atau portable cribs dapat berupa ukuran standar ataupun mini. Salah satu yang menjadi pembeda dari tempat tidur bayi lain adalah, portable cribs dilengkapi roda dan dapat dilipat untuk disimpan dan bisa dibawa ke mana saja. Pada bagian roda terdapat kunci untuk menjaga tempat tidur tetap diam saat bayi aktif bergerak

Demikianlah ulasan tentang kriteria tempat tidur bayi baru lahir yang bisa Anda tentukan. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.