Kehadiran Emily Armstrong di Linkin Park Bukan sebagai Pengganti Chester Bennington

JAKARTA - Penunjukan Emily Armstrong sebagai vokalis baru Linkin Park menuai banyak kritik. Tidak tanggung-tanggung, ibu dan anak dari mendiang Chester Bennington pun ikut bersuara.

Meski tidak langsung menanggapi kritikan ibu dan anak Bennington, Mike Shinoda menyebut kehadiran Armstrong bukan sebagai pengganti vokalis lama yang sudah berpulang pada 2017.

"Ini dimaksudkan untuk menjadi babak baru Linkin Park," kata Mike kepada Radio 1, mengutip BBC, Kamis, 26 September.

"Babak lama adalah babak yang hebat dan kami menyukai babak itu,” sambungnya.

Shinoda merasa perjalanan Linkin Park dengan Bennington telah berakhir, dan kehadiran Armstrong adalah tantangan baru dengan “suara” yang berbeda.

"Kami hanya perlahan-lahan bersatu dan kemudian akhirnya semuanya mulai berjalan lancar dengan Emily dan dengan Colin, drummer baru kami," tutur Shinoda.

"Kami berbicara tentang memasukkan suaranya pada hal-hal yang telah kami tulis, yang hanya ada suara saya di dalamnya,” lanjutnya.

"Begitu kami melakukannya, kami seperti, 'kedengarannya sangat bagus, kami harus mencobanya di lebih banyak lagu'."

Shinoda memilih untuk fokus dengan nyanyian Armstrong, dengan mengatakan bahwa gairah adalah pendorong suaranya.

"Ketika dia bernyanyi, itu seperti gairah, dan dia menjadi dirinya sendiri 100 persen. Itu lah bagian terbaiknya," katanya.

"Dia tidak mencoba menjadi Chester, dia tidak mencoba menjadi orang lain. Dia adalah dirinya sendiri dan itulah mengapa itu berhasil,” pungkas Mike Shinoda.