JAKARTA - Mike Shinoda sebagai salah satu pendiri Linkin Park kembali bicara terbuka terkait keputusan reuni dengan mendatangkan Emily Armstrong sebagai vokalis baru.
Musisi 47 tahun itu mengakui adanya kekecewaan beberapa penggemar, yang berharap Linkin Park menemukan penyanyi dengan karakter vokal yang mirip dengan mendiang Chester Bennington.
Namun begitu, Shinoda lebih memilih Armstrong, yang notabene berbeda dengan pendahulunya. Dia tidak ingin Linkin Park yang baru bersatu kembali terdengar seperti band cover.
"Kami hanya ingin Emily menjadi Emily," kata Mike Shinoda saat wawancara dengan Los Angeles radio station Alt 98.7 baru-baru ini.
"Lagu-lagunya adalah lagu-lagunya, Emily adalah Emily,” lanjutnya.
Shinoda mengingat sekitar empat tahun sebelum mengumumkan formasi baru, ia melihat video band cover Linkin Park di media sosial, yang vokalisnya punya karakter mirip Bennington. Banyak penggemar menyukainya, namun tidak dengannya.
“Otak Anda semakin menyukainya dan semakin menyukainya, semakin nyata dan mendekati kenyataan. Dan kemudian sesaat sebelum menjadi nyata, otak Anda berubah sepenuhnya ke arah yang berlawanan, kembali ke ‘Saya benci itu,’ karena otak Anda tahu bahwa ia mencoba ditipu. Dan otak tidak menyukai itu,” tuturnya.
BACA JUGA:
“Jadi, ketika saya menonton video YouTube atau video Instagram dari band cover ini, saya seperti, ‘Keren banget, tapi juga menyeramkan karena kedengarannya sangat mirip Chester.’ Saya tidak suka, itu aneh bagi saya. Itu membuat saya langsung tahu bahwa itu bukan langkah yang tepat bagi kami. Saya tidak suka.”
Shinoda menikmati penampilan band cover, namun ia tidak ingin membawa konsep itu untuk Linkin Park yang baru.
“Band-band ini melakukan pekerjaan yang hebat, tetapi saya tidak akan memasukkan itu ke dalam band kami,” tandasnya.