Sektor Teknologi Israel Terpengaruh Perang dengan Hamas, Hadapi Ketidakpastian Pendanaan

JAKARTA – Sektor teknologi Israel tetap bertahan meskipun telah berlangsung perang selama setahun dengan kelompok Islamis Palestina, Hamas. Namun, karena ketergantungan sektor ini pada perusahaan besar dan investasi asing, ketidakpastian pendanaan dapat mengancam ekonomi yang lebih luas. Hal ini diketahui menurut laporan pemerintah Israel yang dirilis pada Senin, 23 September.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober, perusahaan teknologi Israel berhasil mengumpulkan dana sebesar 9 miliar dolar AS (Rp136,7 triliun) – terbesar ketiga setelah Silicon Valley dan New York, menurut Otoritas Inovasi Israel (IIA) yang didanai negara.

"Tingkat investasi hampir sama dengan periode sebelum perang," kata Dror Bin, CEO IIA, dikutip VOI dari Reuters. "Meskipun risiko investasi di Israel meningkat, investor masih melihat potensi pada startup-startup ini dan terus berinvestasi."

Teknologi tinggi menjadi pendorong ekonomi Israel, menyumbang 16% dari lapangan kerja, lebih dari separuh ekspor negara, sepertiga pajak pendapatan, dan 20% dari total output ekonomi.

Namun, Bin menyatakan keprihatinan bahwa lapangan kerja di sektor ini tetap stagnan, yang dapat mengurangi pendapatan pajak pada saat negara memerlukan dana untuk membiayai perang. Pada saat yang sama, sebagian besar investasi diarahkan pada startup matang dan perusahaan keamanan siber, sementara sektor lain mengalami kesulitan.

"Kami melihat potensi masalah yang mungkin muncul," tambah Bin, menjelaskan bahwa banyak perusahaan bagus yang seharusnya mendapatkan pendanaan saat ini menghadapi kesulitan.

Untuk itu, IIA telah meluncurkan sejumlah program untuk membantu startup kecil bertahan. Bin juga mengatakan bahwa perang ini kemungkinan akan menciptakan "ledakan" startup teknologi pertahanan baru begitu berakhir.

"Fundamental sektor teknologi tetap sama seperti sebelum perang," ujarnya. "Begitu perang ini berakhir, kita akan melihat pemulihan kembali."

Laporan IIA ini muncul setelah laporan dari Startup Nation Central (SNC) awal September yang menyatakan bahwa perusahaan teknologi besar tetap bertahan, namun memperingatkan keberlanjutan sektor ini karena konflik berkepanjangan dan kebijakan ekonomi pemerintah Israel saat ini yang "dipersepsikan merusak".

Media Israel pekan ini melaporkan bahwa anggaran 2025 akan mengurangi insentif pajak bagi investor asing di sektor teknologi.