Akta Cerai Asli: Begini Fungsi, Proses Pengurusan, dan Contohnya

YOGYAKARTA - Akta cerai adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pengadilan setelah keputusan resmi tentang perceraian dibuat. Act ini berfungsi sebagai bukti legal dari perpisahan suatu pasangan suami istri. Di Indonesia, Pengadilan Agama memutuskan cerai untuk orang Muslim dan Pengadilan Negeri untuk orang non-Muslim. Lantas seperti apa itu akta cerai asli? Yuk kita bahas!

Berbagai persyaratan hukum dan administratif, seperti pembuatan Kartu Keluarga (KK) baru, perubahan status KTP, pembagian harta bersama, dan manajemen hak asuh anak, membutuhkan dokumen ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu akta cerai asli, bagaimana prosesnya dilakukan, dan bentuk fisik atau contoh dokumen ini.

Definisi Akta Cerai Asli

Akta cerai asli adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pengadilan sebagai bukti sah bahwa perceraian telah disahkan secara hukum. Dokumen ini berfungsi sebagai dasar utama bagi mantan pasangan yang telah bercerai untuk menyelesaikan berbagai urusan legal dan administratif. Tanpa akta cerai, perceraian dianggap belum sah dan status pernikahan pasangan tersebut masih tercatat di sistem pencatatan sipil.

Akta cerai juga diperlukan untuk memperbarui status pernikahan di dokumen-dokumen resmi lainnya, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan dokumen kependudukan lainnya. Oleh karena itu, memiliki akta cerai asli sangat penting bagi mereka yang ingin memastikan bahwa status pernikahan mereka telah berubah secara hukum.

Tahapan Pengurusan Akta Cerai

Proses perceraian di Indonesia melibatkan sejumlah langkah hukum, dan akta cerai baru dikeluarkan setelah putusan perceraian disahkan. Berikut adalah tahapan yang dilalui dalam mengurus akta cerai:

  1. Pengajuan Gugatan Perceraian

    Langkah pertama adalah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Untuk pasangan Muslim, gugatan diajukan ke Pengadilan Agama, sementara untuk non-Muslim, gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri. Gugatan perceraian dapat diajukan oleh suami, istri, atau keduanya.

  2. Sidang Pengadilan

    Setelah gugatan diajukan, pengadilan akan menyelenggarakan serangkaian sidang. Dalam sidang ini, masing-masing pihak akan memaparkan argumennya, dan pengadilan akan memeriksa bukti serta mendengarkan saksi. Jika pengadilan menyetujui perceraian, maka putusan resmi akan dikeluarkan.

  3. Putusan Pengadilan

    Setelah sidang selesai dan pengadilan menyetujui perceraian, putusan ini menjadi dasar penerbitan akta cerai. Pihak yang bercerai perlu menunggu beberapa waktu sampai akta cerai siap diambil dari pengadilan.

  4. Penerbitan Akta Cerai

    Setelah putusan perceraian berkekuatan hukum tetap (inkracht), pengadilan akan menerbitkan akta cerai. Proses ini biasanya memerlukan beberapa minggu, tergantung pada pengadilan yang bersangkutan. Setelah akta cerai diterima, mantan pasangan dapat menggunakannya untuk memperbarui dokumen kependudukan.

Contoh Akta Cerai Asli

Akta cerai asli biasanya diterbitkan dalam bentuk fisik dan berisi informasi penting terkait perceraian. Beberapa elemen utama yang terdapat dalam akta cerai adalah sebagai berikut:

Nama lengkap kedua pihak: Nama suami dan istri yang telah bercerai ditulis lengkap.

Nomor perkara dan tanggal putusan: Dokumen ini mencantumkan nomor perkara dari proses perceraian serta tanggal resmi putusan pengadilan.

Nama pengadilan yang mengeluarkan: Akta cerai mencantumkan nama Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yang menangani perceraian.

Tanda tangan dan cap resmi: Akta cerai asli dilengkapi dengan tanda tangan pejabat pengadilan yang berwenang serta cap atau stempel resmi.

Tanggal penerbitan: Dokumen ini juga memuat tanggal kapan akta cerai diterbitkan oleh pengadilan.

Bentuk akta cerai bisa bervariasi tergantung kebijakan masing-masing pengadilan, namun elemen-elemen di atas selalu ada dalam akta cerai.

Fungsi Akta Cerai dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah resmi bercerai, akta cerai diperlukan untuk berbagai urusan administratif dan hukum. Beberapa contoh penggunaannya adalah:

1. Perubahan Status di KTP dan KK

Setelah bercerai, seseorang harus memperbarui status pernikahannya di KTP dan Kartu Keluarga. Untuk melakukan ini, akta cerai menjadi dokumen utama yang dibutuhkan.

2. Pembagian Harta Bersama

Jika ada harta bersama yang harus dibagi setelah perceraian, akta cerai akan menjadi bukti sah bahwa perceraian telah terjadi dan pembagian harta bisa dimulai.

3. Pengurusan Hak Asuh Anak

Jika ada anak dari pernikahan, akta cerai sering kali diperlukan untuk pengurusan hak asuh dan segala dokumen legal terkait anak, seperti akta kelahiran yang perlu diubah.

4. Pengajuan Pernikahan Baru

Bagi pasangan yang ingin menikah kembali setelah bercerai, akta cerai harus ditunjukkan sebagai bukti bahwa mereka telah sah bercerai dari pernikahan sebelumnya.

Kalian perlu tahu betul soal Syarat Cerai di Pengadilan Agama Beserta Cara Mengurusnya agar tidak salah langkah dan menyesal di kemudian hari.

Jadi setelah mengetahui seluk beluk akta cerai asli, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!