Emily Armstrong Tak Didukung Jadi Vokalis Linkin Park karena Scientology?
JAKARTA - Perkenalan Emily Armstrong sebagai vokalis baru Linkin Park disambut dengan sebelah mata oleh beberapa fans. Mereka punya alasan tersendiri untuk tak merestui bergabungnya Emily.
Selain karena faktor musikal yang dirasa kurang sesuai, latar belakang Emily juga ramai jadi sorotan. Ia dikaitkan dengan scientology, sebuah aliran yang menggabungkan sains dan spiritual, dan kerap dianggap sesat.
Gara-garanya, tahun 2013 lalu Emily menghadiri jamuan makan malam dalam rangka peringatan hari jadi ke-44 Church of Scientology. Acara tersebut dihadiri sejumlah petinggi, seperti John Travolta dan Jenna Elfman.
Yang lebih membuat publik kesal, Emily juga dikaitkan dengan Danny Masterson, member Scientology yang didakwa 30 tahun penjara karena terbukti melakukan kekerasan seksual. Emily Amrstrong hadir memberi dukungan pada Danny di persidangan, dan hal itu diakui oleh vokalis Dead Sara tersebut.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Emily mengaku menyesali perbuatannya. Ia sadar tak seharusnya mendukung pelaku kekerasan seksual.
Baca juga:
"Beberapa tahun lalu aku diminta mendukung seseorang yang kuanggap teman di pengadilan, jadi aku datang sebagai pengamat. Kemudian aku sadar, aku tak seharusnya datang. Aku selalu berusaha melihat hal baik dalam diri seseorang, dan aku salah menilainya," tuturnya.
"Aku tak pernah lagi bicara dengannya setelah itu. Detail-detail tak terduga muncul, hingga ia akhirnya dinyatakan bersalah. Untuk mengklarifikasi, aku tak mendukung kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan," jelas Emily.
Menggantikan sosok Chester Bennington di Linkin Park tidaklah mudah, apalagi dengan rekam jejak yang sulit dibela, membuat Emily Armstrong harus berusaha keras membuktikan dirinya sudah tak lagi terkait dengan Scientology.