Pria Berbaju Batik Mengaku Polisi Larang Awak Media Liputan Aksi Demo Pelajar di Sekolah PR 2 Duren Sawit
JAKARTA - Seorang pria berpakaian batik mengaku polisi melarang awak media meliput aksi demo sejumlah pelajar di sekolah SMA dan SMK Perguruan Rakyat (PR) 2, Jalan AD Lampiri Raya, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa, 10 September, siang.
Pria mengaku polisi itu terus menghardik para awak media agar tidak meliput aksi demo para pelajar tersebut. Kejadian pelarangan itu terjadi di luar pagar sekolah atau di area publik.
"Enggak ada apa-apa. Enggak usah diambil gambar, sudah sana pergi. Saya juga anggota," kata pria berbaju batik tersebut sambil mengeluarkan KTA Polisi kepada wartawan di lokasi.
Baca juga:
- Pelajar SMP Menangis di Jalan Gegara Motor Milik Orangtuanya Ditukar Map Kosong oleh Pria Tak Dikenal
- Video Siswi SD Tersedak Duri Plastik yang Dimasukan Temannya ke Dalam Roti, RSUD Bekasi Angkat Bicara
- Pria di Cengkareng Meronta Kesakitan Usai Disiram Air Keras Saat Bonceng Pacarnya dengan Motor
- WN India Ketahuan Overstay 6 Tahun Gegara Sering Ganggu Warga Kemang Jaksel
Menurut informasi dihimpun, pria berbaju batik itu bukanlah seorang polisi aktif. Dia diketahui merupakan pensiunan anggota Polri dengan pangkat terakhir Ipda dan pernah bertugas di Polsek Duren Sawit.
Diketahui, pelajar SMA dan SMK Perguruan Rakyat (PR) 2 menggelar aksi demo di dalam area lapangan sekolah. Aksi demo tersebut buntut dari adanya sejumlah permasalahan di sekolah tersebut yang merugikan para siswa.