Olimpiade Tokyo Dihelat Juli, Jepang Targetkan Program Vaksinasi COVID-19 Dikebut Bulan Mei
JAKARTA - Menteri Vaksin Jepang Taro Kono mengatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat program vaksinasi COVID-19 yang ditarget pada Mei mendatang tanpa hambatan.
Ini sejalan dengan janji Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk memberikan vaksin COVID-19 yang cukup bagi 126 juta penduduk Jepang pada Bulan Juni, sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo pada 23 Juli mendatang.
"Mulai Mei, tidak akan ada hambatan dalam pasokan," kata Kono yang ditunjuk pada Januari lalu untuk memimpin upaya vaksinasi di Jepang kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Kono mengatakan, dirinya berharap bisa mendapatkan 10 juta dosis vaksin setiap minggu di Bulan Mei. Namun, menurutnya target tersebut tidak pengaruh dengan faktor Olimpiade Tokyo.
Jepang yang baru memulai program vaksinasi COVID-19 bulan lalu, bergantung pada impor pasokan vaksin Pfizer. Sementara, vaksin AstraZeneca dan Moderna tengah dalam proses mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat.
Kono mengatakan, vaksin AstraZeneca tengah dalam proses menanti persetujuan yang keputusannya dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Menurutnya, memiliki vaksin AstraZeneca yang dibuat di dalam negeri bisa menyelematkannya dari kekhawatiran mekanisme transparansi, yang digunakan Uni Eropa untuk membatasi ekspor vaksin COVID-19.
"Jika kita memiliki seseorang yang memproduksi vaksin di Jepang, itu akan menghilangkan setengah dari sakit kepala saya," tukas Kono.
Baca juga:
- Disuntik Vaksin COVID-19 Sebelum Ketemu Joe Biden, PM Jepang Suga: Tidak Sakit
- Legenda Hidup Olahraga Jepang Seiko Hashimoto Siap Pimpin Komite Olimpiade Tokyo 2020
- Startup Jepang Kembangkan Metode Tes COVID-19, Seakurat PCR Tapi Cuma 2 Menit
- Jepang Batasi Jumlah Delegasi Asing Olimpiade Tokyo: Staf Pendamping per Kepala Negara 11 Orang
Untuk diketahui, hingga Jumat pekan lalu lebih dari 780.000 orang di Jepang, sebagian besar petugas kesehatan, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.