JAKARTA - Munculnya varian baru COVId-19 yang lebih menular membuat pemerintah Jepang mengambil keputusan baru untuk Olimpiade. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan bahwa semua acara publik untuk menonton bersama selama Olimpiade dan Paralimpiade di ibukota Jepang tersebut akan dibatalkan.
Setelah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, Gubernur Tokyo mengatakan bahwa beberapa dari enam tempat yang direncanakan akan digunakan untuk pemutaran acara Olimpiade secara langsung akan digunakan untuk vaksinasi COVID-19.
Pengumuman itu dibuat hanya sekitar satu bulan menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo, dengan kekhawatiran publik tentang potensi lonjakan kasus COVID-19 yang didorong oleh varian baru yang lebih menular.
Dikutip dari ANTARA, tempat tersebut termasuk taman Yoyogi, Inokashira dan Hibiya di Tokyo, yang melaporkan 338 kasus baru COVID-19 pada Sabtu, 29 Juni.
BACA JUGA:
Pertemuan antara Suga dan Koike, yang pertama sejak 21 Mei, itu terjadi menjelang pertemuan virtual, Senin (21/6), yang digelar oleh penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade di mana mereka akan memutuskan batasan penonton di pertandingan.
Setelah memutuskan untuk mengakhiri keadaan darurat COVID-19 di Tokyo dan sejumlah wilayah lain di Jepang, Suga, Kamis, menyatakan kesediaannya untuk menggelar pertandingan dengan beberapa penonton.
Pemerintah Jepang telah mengatakan akan mengizinkan hingga 10.000 orang menghadiri acara, selama tidak melebihi 50 persen kapasitas tempat, di daerah-daerah yang tidak dalam keadaan darurat atau keadaan darurat semu.
Pemerintah Jepang dan pejabat Olimpiade sedang mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan itu juga pada Olimpiade, yang akan dimulai 23 Juli, dan Paralimpiade.