Firefly Aerospace Pindahkan Blue Ghost ke Fasilitas NASA untuk Lakukan Uji Coba Lingkungan

JAKARTA – Firefly Aerospace, penyedia transportasi luar angkasa, telah menyelesaikan pembangunan Blue Ghost. Wahana antariksa ini telah tiba di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA pada Senin, 26 Agustus lalu.

Selama berada di JPL, Blue Ghost akan melakukan pengujian lingkungan yang terdiri dari tahap uji getaran, akustik, vakum termal, dan interferensi elektromagnetik serta kompatibilitas. Jika pengujian berhasil, Blue Ghost akan dipindahkan ke Cape Canaveral.

Tempat ini akan menjadi lokasi peluncuran Blue Ghost yang disebut misi Ghost Rider in the Sky. Wahana pendarat ini diharapkan meluncur dalam kuartal keempat tahun ini melalui inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS) milik NASA.

Peter Schumacher, CEO Sementara Firefly Aerospace, mengatakan bahwa tahap pengujian di JPL akan dikerjakan oleh teknisi dari perusahaannya. Firefly akan memastikan bahwa seluruh komponen Blue Ghost telah siap untuk digunakan.

"Pengujian lingkungan ekstensif yang akan kami selesaikan di JPL dikombinasikan dengan pengujian kuat yang telah kami selesaikan di internal akan semakin mengurangi risiko kami dan mempersiapkan kami untuk pendaratan yang mulus dan sukses," kata Peter.

Sementara itu, Wakil Presiden Antariksa Firefly Aerospace Jana Spruce mengatakan bahwa peluncuran ini akan menetapkan standar baru di sektor antariksa. Jana pun mengungkapkan bahwa perusahaannya siap untuk melakukan pengujian terakhir.

"Kami lebih dari siap untuk pengujian akhir ini. Kami akan memiliki tim Firefly yang berdedikasi bersama wahana pendarat di setiap langkah saat Blue Ghost melakukan perjalanan dari Texas ke California hingga Florida menjelang perjalanan bersejarah ini ke Bulan," ujar Jana.

Blue Ghost terintegrasi dengan sepuluh muatan yang terdiri dari instrumen ilmiah dan teknologi untuk demonstrasi. Saat diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX, pesawat ini akan berada di orbit bumi sekitar sebulan dan di orbit bulan sekitar dua minggu.

Setelah itu, wahana antariksa ini akan melakukan pendaratan di Bulan untuk memulai misi eksplorasi. Selama proses pendekatan bulan, tim Blue Ghost akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada sub-sistem dan memulai operasi muatan.

Pesawat nirawak ini ditargetkan mendarat di sebuah cekungan bernama Mare Crisium. Cekungan ini berada di sisi dekat Bulan. Jika pendaratan berhasil, seluruh muatan akan disebarkan dan beroperasi selama satu hari lunar atau setara dengan dua minggu di Bumi.