Bagikan:

JAKARTA – Setelah lebih dari sebulan dipimpin oleh pejabat sementara, Firefly Aerospace akhirnya menunjuk CEO baru pada Kamis, 29 Agustus lalu. Mulai 1 Oktober, Jason Kim akan menjadi CEO Firefly Aerospace.

Sebelum bergabung dengan Firefly, Kim merupakan CEO dari Millennium Space Systems selama hampir empat tahun. Setelah Kim memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, anak perusahaan dari Boeing itu akan dipimpin oleh CEO baru.

Kim tidak hanya berkarier di Millennium Space Systems. CEO baru Firefly itu pernah menjadi pemimpin eksekutif, manajemen program, dan posisi lainnya di Raytheon Intelligence & Space, Northrop Grumman Aerospace Systems, hingga Angkatan Udara AS.

Kirk Konert, Ketua Dewan Firefly Aerospace, mengungkapkan bahwa Kim memiliki kemampuan yang mumpuni di industri antariksa dan dirgantara. Kim juga memiliki kinerja yang baik selama memimpin perusahaan lain sehingga ia dipilih sebagai CEO baru.

"Kemampuannya yang terbukti untuk memimpin tim berkinerja tinggi dan melaksanakan inisiatif pertumbuhan strategis, menjadikannya pemimpin yang ideal untuk Firefly Aerospace,” kata Konert. "Kami yakin di bawah kepemimpinannya, Firefly akan terus mencapai tonggak penting."

Setelah bergabung pada 1 Oktober mendatang, Kim akan memimpin lebih dari 700 karyawan yang telah mempersiapkan misi peluncuran roket Alpha, pendaratan wahana antariksa Blue Ghost di Bulan, hingga wahana Elytra yang ditargetkan meluncur pada akhir tahun ini.

"Saya merasa terhormat bergabung dengan tim yang tak terhentikan ini dan berharap dapat terus membangun kesuksesan Firefly dan memimpin perusahaan menuju era baru pencapaian yang menentukan kategori dalam industri ini," ujar Kim.

Kim akan mengisi posisi yang sempat kosong karena Bill Weber, mantan CEO Firefly Aerospace, pergi meninggalkan perusahaan setelah terjerat kasus hubungan yang tidak pantas dengan karyawan. Weber juga dianggap telah mengacaukan budaya perusahaan sejak tahun 2022.