InterSystems Dorong Penggunaan Data dan Teknologi AI untuk Layanan Kesehatan di Indonesia
JAKARTA – InterSystems, penyedia teknologi data asal AS, mengadakan konferensi yang fokus pada layanan kesehatan. Konferensi dengan judul InterSystems Asia Healthcare Summit ini dimulai pada Rabu, 21 Agustus.
Selama konferensi berlangsung, pihak InterSystems membahas tentang pentingnya layanan kesehatan berbasis data. Dengan menggunakan data dan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), penyedia layanan kesehatan bisa memberikan perawatan terbaik kepada masyarakat.
Salah satu teknologi yang InterSystems perkenalkan adalah IRIS, yaitu platform data cloud-first untuk membangun aplikasi berkinerja tinggi. Luciano Brustia, Regional Managing Director Asia Pacific Intersystems, mengatakan bahwa teknologi ini banyak digunakan di Indonesia.
"Semakin banyak perusahaan layanan kesehatan di Indonesia yang juga menggunakan platform data InterSystems IRIS for Health kami untuk memanfaatkan potensi data mereka, yang menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik," kata Luciano saat pembukaan.
InterSystems IRIS for Health menyediakan dua produk utama, salah satunya Trakcare. Layanan ini merupakan sistem informasi medis yang memanfaatkan rekam medis dari rumah sakit (RS). Sejauh ini, Trakcare sudah banyak digunakan di beberapa RS.
"Banyak rumah sakit swasta terbaik di Indonesia mengandalkan sistem rekam medis elektronik Trakcare kami untuk memberikan perawatan, meningkatkan efisiensi, dan pelayanan kelas dunia," ujar Luciano. "Kami tetap berdedikasi untuk mendukung transformasi digital layanan kesehatan di Asia."
Layanan penting lainnya yang dibahas di konferensi InterSystems adalah Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR). Teknologi ini dianggap sebagai standar global dalam menetapkan format data dan API untuk memudahkan pertukaran informasi medis.
Russell Leftwich, Senior Clinical Advisor Interoperability InterSystems, menjelaskan bahwa FHIR memiliki elemen-elemen yang disebut sebagai resources. Elemen ini akan memuat data penting mencakup pasien, jenis pengobatan yang diterima pasien, dan kondisi diagnosisnya.
Baca juga:
"Masing-masing resources tersebut dapat dihitung dan berada di dalam semua elemen data yang diperlukan untuk ditampilkan di dalam layanan kesehatan. Mereka adalah aturan atau data dalam resources tersebut," jelas Russell dalam sesinya.
Data yang tersedia juga lebih lengkap. FHIR dapat menunjukkan siapa yang memberikan suatu diagnosis, kapan diagnosisnya dibuat, di mana diagnosis tersebut dibuat, dan informasi lainnya. Russell mengatakan bahwa semua data ini dapat diubah dan dipahami oleh sistem.
Selain membahas IRIS dan FHIR, InterSystems juga memperkenalkan kemampuan AI terbaru yang dihadirkan untuk sistem dari Trakcare, yaitu sistem rekam medis elektronik (EMR). Inovasi ini dianggap sebagai terobosan besar bagi rumah sakit di Indonesia.