JAKARTA - Royal Philips memamerkan visi masa depan layanan kesehatan yang didukung oleh teknologi. Dengan memanfaatkan AI, Philips bertujuan untuk mengoptimalkan alur kerja klinis, meningkatkan kualitas perawatan, dan memberikan pengalaman pasien yang lebih baik.
Menurut perusahaan teknologi kesehatan terkemuka itu, AI menawarkan peluang besar untuk mengoptimalkan alur kerja klinis dan meningkatkan hasil pasien dengan menganalisis data pasien untuk mendapatkan insight yang dapat ditindaklanjuti.
Hal ini sejalan dengan temuan Laporan Future Health Index Philips tahun 2024 yang mengatakan bahwa manfaat AI meliputi peningkatan rencana perawatan, perbaikan jalur perawatan, perkiraan kebutuhan pasien yang lebih baik, pengurangan kejadian buruk, dan penurunan angka rawat ulang di rumah sakit.
“Pemimpin layanan kesehatan berupaya mengatasi tantangan integrasi data untuk sepenuhnya memanfaatkan potensinya dan bersemangat untuk mengadopsi AI dalam pengambilan keputusan kritis dan mencapai efisiensi,” kata Mark Burby, Wakil Presiden Health Systems untuk Philips Asia Pacific.
Sejalan dengan temuan ini, Philips berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan para penyedia layanan kesehatan dalam perjalanan transformasi digital mereka.
Philips melihat masa depan layanan kesehatan yang cerdas melibatkan jaringan terhubung antara perawatan langsung dan virtual, yang didukung oleh wawasan real-time dan prediktif untuk meningkatkan kolaborasi dan efisiensi operasional.
BACA JUGA:
Misalnya di bidang radiologi, solusi yang mengintegrasikan otomatisasi, AI, dan keahlian klinis dapat mempercepat alur kerja, meningkatkan efisiensi, dan pengalaman kerja.
“Data dan AI memainkan peran penting dalam transformasi digital sistem kesehatan Indonesia. Kedepannya, kami akan terus berkomitmen untuk membantu penyedia layanan kesehatan mengadopsi teknologi digital,” pungkas Astri Ramayanti Dharmawan, Presiden Direktur Philips Indonesia.