Tahanan Gaza Alami Kekerasan dan Kelaparan Selama Ditahan Israel
JAKARTA - Tahanan Palestina dari Gaza yang dibebaskan Hari Kamis oleh otoritas Israel mengatakan, mereka mengalami penyiksaan dan penganiayaan berat selama ditahan.
Kesaksian yang diberikan di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, merinci kondisi brutal yang dihadapi oleh mereka yang ditahan di penjara Israel setelah ditahan dari Gaza.
Para tahanan melaporkan mengalami berbagai perlakuan tidak manusiawi termasuk pemukulan, kelaparan, sengatan listrik, dan serangan anjing.
Kesaksian tersebut muncul setelah pembebasan 64 tahanan Palestina dari Gaza, yang telah ditahan sejak dimulainya serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023.
Selain itu, dua wanita dari Gaza dibebaskan. Mereka telah ditahan saat mendampingi pasien yang menerima perawatan di Israel.
Ahmed Ahmed, yang ditahan selama 46 hari dan dipindahkan antara Ofer, Negev dan penjara lain di Yerusalem yang diduduki, menggambarkan cobaan berat yang dialaminya.
"Kami ditutup matanya dan mengalami penyiksaan brutal, termasuk pemukulan dan kelaparan. Pasukan Israel memaksa kami berjongkok, mata tertutup, mencegah gerakan atau percakapan apa pun," jelasnya, dilansir dari WAFA 2 Agustus.
Kesaksian juga diberikan oleh Ibrahim Salem, yang ditangkap pada 11 Desember dari Rumah Sakit Kamal Adwan.
"Saya disiksa dan kelaparan sementara istri dan anak-anak saya dirawat intensif. Saya dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain, dilarang tidur, dan mengalami berbagai bentuk penyiksaan. Mereka bahkan memaksa saya mengenakan seragam militer dan mencoba menurunkan saya ke dalam lubang," ungkapnya.
Baca juga:
- Sambut Warga AS yang Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan, Presiden Biden: Kalian di Tempat Seharusnya
- AS Akui Pemimpin Oposisi Edmundo Gonzalez Menangi Pemilu Venezuela, Menlu Blinken: Bukti Banyak
- Ingatkan Hungaria Soal Pelonggaran Visa, Uni Eropa: Rusia Adalah Ancaman Keamanan
- Presiden Biden Bilang Pembunuhan Pemimpin Hamas Haniyeh Tidak Membantu Perundingan Gencatan Senjata
Sedangkan Mohammad Jaber dari Gaza utara mengatakan, ia sampai kehilangan kuku kaki dan berat badannya turun hingga 40 kilogram.
"Saya ditangkap pada 17 November di sebuah pos pemeriksaan, ditutup matanya dan dibelenggu, dan mengalami pemukulan hebat selama delapan hari dalam keadaan telanjang. Saya mengalami cedera, kehilangan kuku kaki dan tidak menerima perawatan medis. Saya kehilangan berat badan 40 kilogram dan menderita diabetes serta tekanan darah tinggi tanpa perawatan yang tepat," getirnya.
Diketahui, selama beberapa bulan terakhir, Israel telah membebaskan beberapa tahanan dari Gaza secara bertahap. Banyak di antaranya mengalami penurunan kesehatan yang signifikan karena kondisi yang buruk.