JAKARTA - Kepala urusan dalam negeri Uni Eropa (UE) memperingatkan Hungaria pada Hari Kamis, pelonggaran pembatasan visa bagi warga Rusia dan Belarusia berpotensi menimbulkan ancaman keamanan, mengatakan dia akan mengambil tindakan jika kekhawatirannya tidak ditanggapi.
Hungaria bulan lalu memperluas program imigrasi "kartu nasional" yang antara lain mencakup warga Rusia dan Belarusia.
Pemegang kartu tersebut diizinkan bekerja di Hungaria tanpa izin keamanan dan dapat membawa keluarga mereka ke negara tersebut.
Langkah tersebut memicu kekhawatiran di kalangan pejabat UE, mengatakan Rusia dan sekutunya Belarusia dapat memanfaatkan skema tersebut untuk mengirim penyabotase dan mata-mata ke zona Schengen bebas perbatasan UE, saat blok tersebut mencoba mengisolasi Moskow atas perang di Ukraina.
"Rusia adalah ancaman keamanan. Kami membutuhkan lebih banyak, bukan lebih sedikit kewaspadaan," kata Komisaris Urusan Dalam Negeri UE Ylva Johansson dalam sebuah di X pada Kamis malam, melansir Reuters 2 Agustus.
"Hari ini dalam sebuah surat saya meminta pemerintah Hungaria untuk menjelaskan. Jika skema akses mudah mereka berisiko, kami akan bertindak," tegasnya.
Dalam suratnya, Johansson meminta Hungaria untuk menjawab pertanyaan tentang skema visa tersebut paling lambat 19 Agustus, "mengingat potensi ancaman terhadap wilayah Schengen dari tindakan sepihak ini".
Dia mengatakan itu akan menanggung "konsekuensi yang sesuai" jika tindakan tersebut melanggar hukum UE atau membahayakan fungsi zona Schengen.
Johansson tidak menyebutkan tindakan apa yang mungkin akan diambilnya. Namun, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, dapat mengambil tindakan hukum terhadap negara anggota jika dianggap hukum UE telah dilanggar.
Insiden tersebut mencerminkan ketegangan yang lebih luas antara para pemimpin UE dan Pemerintahan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban terkait perang Rusia di Ukraina.
BACA JUGA:
PM Orban diketahui mempertahankan hubungan dekat dengan Moskow. Bulan lalu, Ia mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai bagian bagian dari "misi perdamaian" yang dilakukan tanpa dukungan UE, beberapa hari setelah mengambil alih jabatan presiden bergilir blok tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan pada Hari Selasa, warga negara Rusia dan Belarusia masih memerlukan visa untuk memasuki Hongaria, juga ke wilayah Schengen.
Ia mengatakan izin tinggal bagi warga negara Rusia dan Belarusia perlu disahkan oleh otoritas terkait.