Bagikan:

JAKARTA - Hamas telah menyampaikan proposal baru gencatan senjata di Gaza kepada mediator dan Amerika Serikat, mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, 100 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup.

Hamas mengatakan, pembebasan awal sandera Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan sandera yang sakit sebagai imbalan atas pembebasan 700-1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut proposal yang dilihat oleh Reuters, seperti dikutip 15 Maret.

Pembebasan "rekrutan perempuan" Israel juga disertakan. Namun, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, proposal gencatan senjata baru di Gaza yang diajukan oleh Hamas kepada mediator masih didasarkan pada "tuntutan yang tidak realistis".

Kantornya mengatakan, perkembangan terkini mengenai masalah tersebut akan diserahkan kepada kabinet perang dan kabinet keamanan pada Hari Jumat.

Sebelumnya, Israel pada Bulan Februari menolak rancangan usulan gencatan senjata dari Hamas, dengan alasan tujuan lama mereka adalah tidak mengakhiri perang sampai mereka menghancurkan kelompok militan yang menguasai Gaza sejak tahun 2006. Sedangkan Hamas menegaskan bahwa perjanjian harus mengakhiri perang.

Menurut proposal terbaru, Hamas mengatakan tanggal gencatan senjata permanen akan disepakati setelah pertukaran sandera dan tahanan awal, serta batas waktu penarikan Israel dari Gaza.

Kelompok tersebut mengatakan semua tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua dari rencana tersebut.

Diketahui, Mesir dan Qatar telah berusaha mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata yang seharusnya terjadi, karena krisis kemanusiaan yang semakin parah menyebabkan seperempat penduduk di Jalur Gaza menghadapi kelaparan.

Pejabat Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sedangkan Mesir berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza, meningkatkan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza dan memungkinkan pengungsi Palestina di wilayah selatan dan tengah wilayah kantong tersebut untuk pindah ke wilayah utara, kata Presiden Abdel Fattah El-Sisi pada Hari Jumat.

"Kita berbicara tentang mencapai gencatan senjata di Gaza, yang berarti gencatan senjata, memberikan bantuan dalam jumlah terbesar," kata Presiden El-Sisi.

Pada Kamis malam, Hamas mengatakan pihaknya menyampaikan kepada para mediator sebuah visi komprehensif tentang gencatan senjata, didasarkan pada penghentian apa yang mereka sebut sebagai agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memberikan pertolongan dan bantuan, kembalinya warga Gaza yang terlantar ke rumah mereka dan penarikan pasukan Israel.