JAKARTA - Amerika Serikat mengakui pemimpin oposisi Edmundo Gonzalez sebagai pemenang pemilihan presiden Venezuel, menolak klaim petahan Nicolas Maduro.
"Mengingat bukti yang sangat banyak, jelas bagi Amerika Serikat dan, yang terpenting, bagi rakyat Venezuela bahwa Edmundo Gonzalez Urrutia memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan presiden Venezuela pada tanggal 28 Juli," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan Hari Kamis, melansir Reuters 2 Agustus.
Pernyataan Menlu Blinken pada Hari Kamis tidak mengancam sanksi baru terhadap Venezuela, tetapi ia mengisyaratkan kemungkinan "tindakan hukuman." Washington sebelumnya dilaporkna sedangan mempertimbangkan sanksi baru, setelah pemilihan yang disengketakan.
"Kami sepenuhnya mendukung proses membangun kembali norma-norma demokrasi di Venezuela dan siap mempertimbangkan cara-cara untuk memperkuatnya bersama dengan mitra internasional kami," jelas Menlu Blinken.
Lebih lanjut, Ia juga mendesak agar para pemimpin oposisi dilindungi dan dijaga keamanannya.
"Penegak hukum dan pasukan keamanan tidak boleh menjadi instrumen kekerasan politik yang digunakan terhadap warga negara yang menjalankan hak demokrasi mereka," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Brasil, Meksiko dan Kolombia dalam sebuah pernyataan bersama meminta Venezuela untuk merilis penghitungan suara terperinci pada Hari Kamis, di tengah pertikaian mengenai hasil pemilihan presiden.
Diketahui, perselisihan atas hasil pemilihan presiden telah memicu protes di Venezuela. Dewan pemilihan Venezuela mengumumkan Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013, sebagai pemenang pemilihan 28 Juli lalu dengan 51 persen suara.
BACA JUGA:
Namun, oposisi negara itu mengatakan penghitungannya sekitar 90 persen suara menunjukkan, Gonzalez menerima lebih dari dua kali lipat dukungan dari presiden petahana, sejalan dengan jajak pendapat independen yang dilakukan sebelum pemilihan.
Oposisi telah merilis penghitungan terperinci di situs web publik, sementara pemerintah sejauh ini belum membagikan informasi apa pun di luar total suara nasional untuk setiap kandidat.