Militer Israel Klaim Tewaskan Komandan Sayap Militer Hamas Brigade Al Qassam Muhammad Deif
JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi, Muhammad Deif, komandan sayap militer Hamas, tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan bulan lalu.
Militer mengatakan telah memperoleh informasi intelijen yang mengonfirmasi kematiannya dalam beberapa jam terakhir.
Deif menjadi sasaran serangan di kompleks milik Rafa'a Salameh, komandan Brigade Khan Younis Hamas, di wilayah Khan Younis, pada 13 Juli, melansir The Times of Israel 1 Agustus.
Sehari kemudian, kematian Salameh dikonfirmasi oleh militer, tetapi IDF mengatakan belum memiliki informasi akhir mengenai Deif.
IDF yakin informasi intelijennya yang menunjukkan Deif tiba di kompleks milik Salameh sangat akurat, dan bahwa keduanya bersama-sama berada di gedung yang menjadi sasaran beberapa amunisi berat.
Jet tempur Israel telah berpatroli di kompleks tersebut selama setengah hari sebelum serangan dilakukan, setelah IDF mendapat indikasi awal bahwa Deif telah bergabung dengan Samaleh. Pada saat tertentu, dua jet berada di udara di atas lokasi tersebut.
Begitu informasi intelijen Deif telah tiba di kompleks tersebut dikonfirmasi oleh militer, jet-jet tersebut diberi perintah untuk menyerang, yang dilakukan hanya dalam beberapa menit.
IDF merilis rekaman serangan tersebut.
Baca juga:
- Ayatollah Ali Khamenei Pimpin Salat Jenazah Ismail Haniyeh di Teheran
- Diplomat Korut yang Membelot Bilang Pyongyang Siap Kembali ke Perundingan Nuklir Jika Trump Menang Pilpres AS
- Presiden Zelensky Tidak Ingin China Jadi Mediator, Tapi Tekan Rusia untuk Akhiri Konflik
- PM Netanyahu Sebut Hari-hari ke Depan Penuh Tantangan, Menhan Gallant Sebut Tak Ingin Perang
Diketahui, Deif (58) yang telah memimpin Brigade Izzuddin al-Qassam selama lebih dari dua dekade, telah lama menjadi salah satu tokoh teroris yang paling dicari oleh Israel.
Ia dinilai menjadi arsitek serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang otoritas setempat menewaskan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 251 lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.