Selama Paruh Pertama 2024 Indosat Berhasil Menambah 900 Ribu Pelanggan Baru

JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berhasil menambah basis pelanggannya sebesar 900 ribu pelanggan baru selama paruh waktu pertama 2024 (1H2024). 

Dengan demikian, jumlah pelanggan Indosat hingga 1H2024 sudah mencapai 100,9 juta pelanggan. Pertumbuhan ini berkontribusi terhadap peningkatan lalu lintas data, dengan kenaikan hingga 13,4 persen year-on-year (YoY) menjadi 7.965 Petabyte (PB). 

Presiden Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan bahwa peningkatan ini mencerminkan dedikasi perusahaan dalam menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memberdayakan ekonomi digital Indonesia.

"Kami terus meningkatkan jaringan kami untuk memastikan konektivitas yang lancar dan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia," kata Vikram dalam konferensi pers capaian kinerja IOH semester I 2024 secara daring pada Selasa, 30 Juli.

Lebih lanjut, Vikram mengatakan bahwa Indosat terus melakukan investasi strategis dalam meningkatkan infrastruktur jaringannya. Di mana 89,8 persen dari total belanja modal (Capex) perusahaan sebesar Rp4.520,6 miliar di 1H2024, dialokasikan untuk layanan seluler guna mendukung permintaan pertumbuhan layanan data.

Sebagai bagian dari penguatan bisnis inti, Indosat juga telah mengoperasikan sekitar 188.000 BTS 4G, menambah sekitar 22.000 BTS 4G selama paruh pertama tahun 2024. Ekspansi ini dilengkapi dengan penyebaran 103 BTS 5G, yang menegaskan komitmen Indosat untuk memajukan infrastruktur jaringannya. 

Dengan meningkatkan cakupan dan kapasitasnya, Indosat memastikan pengalaman pelanggan yang lebih baik yang mendorong loyalitas dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

Dari sisi keuangan, pendapataan IOH meningkat 13,4 persen YoY menjadi Rp 27,9 triliun. EBITDA juga meningkat 17,8 persen YoY menjadi Rp 13,4 triliun, sementara margin EBITDA mencapai 47,9 persen.

Dengan demikian, Indosat mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,7 triliun. Capaian ini tumbuh 43,3 persen YoY.