JAKARTA - PT Indosat Tbk membukukan pendapatan Rp26,12 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 12,87 persen dibanding pendapatan 2018 yang sebesar Rp23,14 triliun.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan, pencapaian Indosat ini didorong oleh investasi Indosat Ooredoo dalam meningkatkan cakupan dan kinerja jaringan 4G.
"Langkah-langkah ini berkontribusi terhadap peningkatan basis pelanggan dan volume trafik data perusahaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, yang dikutip Selasa 25 Februari.
Pelanggan seluler Indosat bertambah 1,2 juta pelanggan menjadi 59,3 juta pelanggan pada 2019 lalu. Rata-rata pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU) juga naik, dari Rp18.700 menjadi Rp27.900. Pertumbuhan ARPU ini terutama disebabkan oleh trafik data yang meningkat 71,6 persen year on year (yoy).
Alhasil, bisnis seluler mencatatkan kenaikan pendapatan paling tinggi, yakni 14,69 persen yoy, dari Rp18,03 triliun menjadi Rp20,67 triliun. Segmen bisnis ini juga menjadi kontributor pendapatan terbesar Indosat, yakni mencakup 79,16 persen.
Dalam hal operasional, sepanjang tahun lalu, Indosat berhasil menambah 49.218 base transceiver station (BTS). Dengan begitu, per akhir 2019, Indosat mengoperasikan sebanyak 124.144 BTS.
Dari jumlah tersebut, sebesar 38,7 persen atau sebanyak 48.048 adalah BTS 4G. "Indosat Ooredoo berhasil melaksanakan penggelaran jaringan 4G secara intensif, mengembangkan cakupan populasi 4G dari hanya sebesar 44 persen pada akhir tahun 2017 hingga mencapai hampir 90 persen di tahun 2019," kata Ahmad.