NASA dan ISRO Tunda Peluncuran Satelit NISAR karena Perubahan Posisi Matahari

JAKARTA – Satelit NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR) hampir selesai dibuat. NASA sedang menyelesaikan pembuatan reflektor antena radar pada NISAR sambil melakukan pengujian pada komponen satelit.

Reflektor antena radar dibuat untuk mengirimkan dan menerima sinyal gelombang mikro, baik itu dari atau ke permukaan Bumi. Dengan adanya reflektor ini, NISAR dapat memindai hampir seluruh permukaan di darat dan wilayah es untuk mengumpulkan data.

NISAR akan memantau keadaan Bumi sebanyak dua kali dalam 12 hari. Selama pengumpulan data dilakukan, NASA dan Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) akan mengamati kondisi Bumi secara berkala.

Jendela peluncuran NISAR ditetapkan mulai Oktober tahun ini hingga Februari tahun depan. Sayangnya, NASA dan ISRO harus mengubah jendela peluncuran yang telah ditetapkan. Jika dipaksakan, periode ini akan membuat peluncuran NISAR gagal.

Di periode tersebut, sinar matahari dan bayangannya akan bergantian karena posisi Matahari yang berubah. Selama posisi Matahari berubah, suhu akan mengalami peralihan yang tidak konsisten. Suhu ini bisa naik dan turun secara tiba-tiba.

"Periode peluncuran tersebut akan menempatkan satelit dalam periode sinar matahari," kata NASA dalam situs resminya. "Fluktuasi suhu yang dihasilkan dapat memengaruhi penyebaran boom dan reflektor antena radar NISAR."

NASA tidak menjelaskan kapan satelit pengamat Bumi ini akan diluncurkan. Sambil menunggu jendela peluncuran selanjutnya, NASA akan mempersiapkan komponen NISAR, termasuk reflektornya, sebelum diangkut ke fasilitas ISRO di Bengaluru, India.