Mempererat Kerja Sama, Administrator NASA Akan Kunjungi India dan UEA
Administrator Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Bill Nelson. (Foto: Dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Administrator Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Bill Nelson berencana mengunjungi India dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperdalam kerja sama bilateral.

NASA mengumumkan bahwa pertemuan ini akan dimulai pada Senin, 27 November yang akan datang. Namun, mereka tidak merincikan kapan tepatnya Nelson akan bertemu masing-masing perwakilan negara.

Melalui kunjungan ke India dan UEA, NASA berencana memperdalam kerja sama di bidang inovasi dan penelitian antariksa, khususnya eksplorasi mendalam terkait kehidupan manusia dan ilmu tentang bumi.

NASA pertama kali bekerja sama dengan Badan Riset Antariksa India (ISRO) pada akhir tahun 2014 lalu. Keduanya telah menandatangani proyek pengembangan satelit Radar Apertur Sintetis NASA-ISRO (NISAR).

Satelit pencitraan radar ini seharusnya diluncurkan pada September lalu, tetapi ditunda hingga kuartal pertama tahun depan. Selama kunjungan Nelson di India, Administrator NASA itu akan melihat langsung pengujian dari NISAR.

“Nelson akan mengunjungi beberapa lokasi di India, termasuk fasilitas yang berbasis di Bengaluru tempat pesawat ruang angkasa NISAR, misi pengamatan Bumi gabungan antara NASA dan ISRO, sedang menjalani pengujian dan integrasi,” tulis NASA dalam rilisnya, dikutip Minggu 26 November.

Perlu diketahui bahwa NISAR merupakan instrumen observasi revolusioner pertama di Bumi untuk mengukur berbagai perubahan di dalam ekosistem seperti permukaan tanah, perubahan massa es, hingga informasi terkait bencana alam dan perubahan iklim.

Sementara itu, selama berada di UEA, Nelson akan berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2023. Acara besar ini akan diselenggarakan pada 30 November hingga 12 Desember di Dubai.

Konferensi ini akan menyoroti peran NASA sebagai pemimpin global dalam menyediakan data pengetahuan mengenai bumi. Nelson juga akan membahas berbagai hal mengenai pendidikan sains, teknologi, dan matematika (STEM) serta program Artemis, yaitu misi pendaratan manusia di Bulan.