UNRWA Peringatkan Peningkatan Penyakit dan Infeksi Kulit di Gaza, Korban Tewas Bertambah Jadi 39.363 Jiwa
JAKARTA - Warga Jalur Gaza, Palestina mengalami peningkatan penyakit dan infeksi kulit akibat keterbatasan kebersihan yang disebabkan perang yang telah menewaskan 39.363 jiwa.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, keluarga-keluarga di Gaza memiliki akses yang sangat terbatas terhadap air bersih, produk-produk kebersihan, dan perlengkapan pembersih, yang menyebabkan peningkatan penyakit dan infeksi kulit.
"Keluarga-keluarga di Gaza hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, dengan akses yang minim terhadap air dan sanitasi yang menyebabkan peningkatan infeksi kulit dan penyakit," cuit badan PBB itu di X, seperti dilansir dari IRNA 30 Juli.
"Gaza membutuhkan lebih banyak akses kemanusiaan untuk mendatangkan bahan bakar secara rutin untuk air bersih, perlengkapan kebersihan dan pembersihan termasuk sabun," tambah badan itu.
Sebelumnya, Kepala UNRWA Philipe Lazzarini mengatakan, saat ini hanya 14 persen wilayah Gaza yang tidak berada di bawah perintah evakuasi Israel.
"Setiap hari, otoritas Israel mengeluarkan perintah-perintah ini yang memaksa orang-orang untuk mengungsi, menciptakan kekacauan plus kepanikan," cuitnya di X.
"Sering kali, orang-orang hanya punya beberapa jam untuk mengemas apa pun yang mereka bisa dan memulai semuanya dari awal lagi, sebagian besar dengan berjalan kaki atau di atas kereta keledai yang penuh sesak bagi mereka yang mampu membelinya," tulisnya.
Hampir semua orang di Gaza telah terdampak oleh perintah-perintah ini. Banyak yang terpaksa mengungsi rata-rata sebulan sekali sejak perang dimulai sembilan bulan lalu, katanya dalam unggahannya seraya menambahkan, "orang-orang terus mencari keselamatan: yang paling berharga, yang paling tidak ada. Taktik evakuasi ini hanya mendatangkan lebih banyak kesengsaraan, ketakutan, dan penderitaan bagi orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan perang ini."
Ia mengatakan, hampir semua penduduk Gaza telah terdampak oleh perintah ini dan banyak dari mereka terpaksa pindah setidaknya sebulan sekali sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
- Masoud Pezeshkian Sebut Kabinet Pemerintahan Harus Menjadi Manifestasi Persatuan Nasional Iran
- PM Israel Netanyahu Tunda Evakuasi Anak-anak Palestina yang Sakit dan Terluka dari Gaza ke UEA
- Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Terinfeksi Virus West Nile di Israel Sejak Bulan Juni
- Otoritas Prancis Duga Kelompok Ekstremis Kiri Berada di Balik Sabotase Jaringan Kereta Api Pekan Lalu
Terpisah, sumber-sumber medis Gaza pada Hari Senin mengonfirmasi, sedikitnya 39 warga Gaza tewas dan dan 93 lainnya luka-luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir, dikutip dari WAFA.
Otoritas medis juga mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel mencapai 39.363 orang dan 90.923 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.