Trailer Film Dosen Ghaib Dirilis, Dejavu Buat Mahasiswa yang Pernah Diajar Dosen Killer
JAKARTA - Dosen killer selalu menjadi momok bagi mahasiswa. Bahkan Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat gerakan kampus aman, nyaman dan ramah. Sehingga tidak ada lagi dosen yang keras terhadap mahasiswa atau sering disebut sebagai "dosen killer" di kampus UGM.
Cerita inilah yang ditampilkan dalam trailer film Dosen Ghaib. Film yang menampilkan dibintangi Rayn Wijaya, Ersya Aurelia, Endy Arfian dan Annette Edoarda ini mengisahkan Pak Bakti adalah dosen killer yang sangat ditakuti oleh semua mahasiswa di kampus.
Kredibilitas dan nama baiknya dipertaruhkan ketika Amelia, Emir, Maya, dan Fattah, dinyatakan gagal dalam mata kuliahnya. Mereka diwajibkan mengambil kelas semester pendek untuk memperbaiki nilai. Sayangnya, kelas remidi itu berubah menjadi pengalaman mengerikan hingga mereka ingin keluar kelas.
Digarap sutradara Guntur Soeharjanto dari penulis skenario Evelyn Afnilia, film ini akan mulai tayang 15 Agustus 2024.
Baca juga:
- Rilis Poster, Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu Tayang Mulai 15 Agustus
- Resmi Bercerai dengan Anji, Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Wina Natalia
- Sambut Penayangan Kang Mak From Pee Mak, Pemain dan Sutradara Film Pee Mak akan Hadir di Jakarta
- Berita Duka, Suami Jennifer Coppen Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun
"Banyak yang lupa dosen killer juga menjadi momok bagi mahasiswa Indonesia. Kami ingin membuat cerita film yang dekat dengan keyakinan mahasiswa tentang dosen ghaib juga dosen killer. Tapi sebagaimana fungsi pendidikan, film ini tentu menyelipkan pesan kuat,” ujar Dheeraj Kalwani, Produser dan CEO Dee Company dalam keterangan media, Kamis, 18 Juli.
Guntur Soeharjanto memberikan suasana kampus yang sangat khas di film ini. "Selain kuliah, ambil nilai, ada pula aktivitas di luar kelas yang membuat orang relate dengan kampus di film ini," terangnya.
Ersya Aurelia mengaku sangat terbantu dengan rekan pemain yang usianya sama. "Seru sih di lokasi syuting, kita merasa benar-benar seperti teman sekelas. Nongkrong dan belajar bareng. Tapi kami belajarnya skenario," katanya.