Puluhan Rudal Rusia Hantam Ukraina, 20 Orang Tewas hingga Rusak Rumah Sakit

JAKARTA - Rusia meluncurkan rentetan rudal ke Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya dalam serangan siang hari yang jarang terjadi.

Serangan menewaskan 20 orang di seluruh negeri dan menghantam rumah sakit anak-anak utama, kata para pejabat.

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia menembakkan lebih dari 40 rudal yang menargetkan berbagai kota dan merusak infrastruktur, bangunan komersial dan perumahan di berbagai kota di Ukraina.

Pemerintah kota Kyiv mengatakan tujuh orang tewas dan 25 orang terluka dalam serangan di ibu kota. Di Kryviy Rih, kota asal Zelenskiy, 10 orang tewas dan 31 lainnya luka-luka, kata Wali Kota Oleksandr Vilkul.

Tiga orang lainnya tewas di Pokrovsk di Ukraina timur ketika rudal menghantam fasilitas industri, kata gubernur regional Donestk.

“Semua layanan dilibatkan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang,” kata Zelenskiy melalui aplikasi perpesanan Telegram dilansir Reuters, Senin, 8 Juli.

“Dan seluruh dunia harus menggunakan seluruh tekadnya untuk mengakhiri serangan Rusia,” imbuhnya.

Serangan besar terhadap Ukraina terjadi ketika Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas potensi perjanjian perdamaian Ukraina. Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan serangan terhadap ibu kota tersebut adalah salah satu yang terberat sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Dia mengatakan rumah sakit anak-anak utama di kota itu rusak akibat serangan tersebut. Jendela-jendelanya pecah dan panel-panelnya robek. Orang tua yang menggendong bayi berjalan ke jalan, linglung dan menangis.

“Kami mendengar ledakan, lalu kami dihujani puing-puing,” kata Svitlaka Kravchenko, 33, kepada Reuters setelah dia dan suaminya Viktor, keluar dari tempat penampungan.

Bayi mereka yang berusia dua bulan tidak terluka, namun Svitlana menderita luka, dan mobil mereka terkubur seluruhnya di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di seberang halaman bangsal utama.

“Itu menakutkan. Saya tidak bisa bernapas, saya mencoba untuk menutupi (bayi saya). Saya mencoba menutupinya dengan kain ini sehingga dia bisa bernapas,” katanya.