Presiden Ukraina Kenalkan Komandan Pasukan Gabungan Baru ke Militer Garis Depan
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenalkan komandan pasukan gabungan baru kepada pasukan yang mempertahankan wilayah garis depan timur Donetsk.
Zelenskiy sebelumnya menunjuk Brigadir Jenderal Andriy Hnatov untuk jabatan tersebut, yang melibatkan perencanaan operasi strategis, menggantikan Letnan Jenderal Yuri Sodol yang menghadapi kritik atas kemunduran militer yang serius.
Tugas utama Hnatov termasuk “menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin pejuang” sambil memukul mundur pasukan Rusia yang menyerang, kata Zelensky dalam pidato video, dilansir Reuters, Rabu, 26 Juni.
Salah satu pertemuannya selama perjalanan tersebut membahas keamanan dan dukungan bagi masyarakat di wilayah Donetsk, termasuk penyediaan air, masalah sosial dan evakuasi, kata Zelensky.
Zelensky merekam pidato video tersebut dengan latar belakang tanda kota Pokrovsk, di sepanjang bagian garis depan yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit selama invasi skala penuh yang dilakukan Rusia selama 28 bulan.
Dalam video tersebut, ia mengungkapkan keterkejutannya karena beberapa pejabat pemerintah terkait tidak mengunjungi wilayah tersebut selama enam bulan atau lebih.
Baca juga:
- Firli Bahuri Bantah Terima Uang Rp1,3 Miliar, Polda Metro Punya 4 Bukti
- Jelang Pilpres AS, Joe Biden Kucurkan Dana Pembangunan Rumah Terjangkau
- Istri Curhat Upaya Kudeta Militer, PM Israel Netanyahu Sempat Dibuat Murka Keputusan Sepihak IDF Jeda Taktis Gaza
- Istri Benjamin Netanyahu Tuding Pimpinan IDF Ingin Kudeta Suaminya
“Akan ada pembicaraan terpisah di Kyiv, khususnya dengan para pejabat yang harus berada di sini dan di daerah lain di dekat garis depan – di komunitas yang sulit di mana masyarakat membutuhkan solusi segera,” kata Zelensky.
“Solusi yang tidak bisa dilihat dari Kyiv,” imbuhnya.
Zelenskiy dan panglima militernya Oleksandr Syrskyi juga mendengarkan laporan dari posisi garis depan.
Militer Ukraina berada dalam posisi yang tidak menguntungkan pada musim semi ini ketika pasukan Rusia membuka front baru di wilayah timur laut Kharkiv pada bulan Mei dan terus menekan pasukan Ukraina ke arah lain.