Serangan Udara Israel Tewaskan 10 Anggota Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Termasuk Saudara Perempuannya
JAKARTA - Serangan udara Israel ke wilayah Jalur Gaza menewaskan sejumlah anggota keluarga Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, termasuk saudara perempuannya, pada Hari Selasa.
Menurut sumber-sumber medis, sedikitnya 10 orang dari keluarga Haniyeh terbunuh dalam serangan udara Israel di rumah mereka di kamp pengungsi Shati, barat Kota Gaza, melansir Anadolu 25 Juni.
Serangan udara Israel lainnya menargetkan dua sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan di lingkungan Al-Daraj, Kota Gaza timur dan di kamp pengungsi Shati, menyebabkan sejumlah korban jiwa.
Mengutip Roya News dari media Palestina, mereka yang meninggal antara lain Zaher Abdul Salam Haniyeh (Um Nadhir), Nadhir Ghazi Haniyeh, Iman Ahmed Haniyeh (istri Nadhir Ghazi Haniyeh), Mohammed Nadhir Haniyeh, Ismail Nadhir Haniyeh, Moumen Nadhir Haniyeh, Zaher Nadhir Haniyeh, Shahd Nadhir Haniyeh dan Amal Nadhir Haniyeh
Pada 10 April lalu, tiga anak laki-laki dan dua cucu Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menyasar mobil mereka di Kamp Shati.
Terpisah, Israel Defense Forces (IDF) pada Hari Selasa mengatakan, jet tempur mereka menyerang dua gedung di Shati dan di lingkungan Daraj, Kota Gaza yang diduga digunakan oleh Hamas, dikutip dari The Times of Israel.
Baca juga:
- Dikabarkan Bakal Pindah ke Irak dan Iran Bertanggung Jawab Berikan Perlindungan, Hamas: Tidak Benar
- Rusia Salahkan Amerika Serikat Terkait Serangan di Sevastopol, Pentagon: Kami Tidak Ingin Melihat Korban Sipil
- Rusia Segera Tandatangani Pakta Kerja Sama Komprehensif dengan Iran
- Dinilai Buruk di Medan Perang, Presiden Zelensky Copot Jenderal Pemegang Gelar 'Hero of Ukraine' dari Jabatannya
IDF mengatakan, di antara para korban adalah militan yang berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober dan penyanderaan warga negaranya.
IDF mengatakan dalam pernyataannya, mereka melakukan pengawasan udara, menggunakan "amunisi presisi," dan menggunakan intelijen lain untuk mengurangi kerugian bagi warga sipil dalam serangan tersebut.