Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Israel (IDF) menewaskan 24 warga Palestina dalam tiga serangan udara terpisah di Kota Gaza pada Selasa pagi.

Dua serangan menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan 14 orang, kata petugas medis, dilansir Reuters, Selasa, 25 Juni.

Serangan lain diarahkan ke rumah di kamp Shati (Pantai), salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza dan menewaskan 10 orang.

Rumah di Shati itu milik keluarga besar pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang tinggal di Qatar. Serangan menewaskan salah satu saudara perempuannya serta kerabat lainnya, kata anggota keluarga dan petugas medis.

Haniyeh, yang memimpin diplomasi Hamas telah kehilangan banyak kerabatnya dalam serangan udara Israel sejak 7 Oktober 2023, termasuk tiga putranya.

Militer Israel mengatakan pasukannya telah menargetkan militan di Kota Gaza yang terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel. Para militan tersebut termasuk beberapa orang yang terlibat dalam penyanderaan dan beberapa lainnya yang ikut serta dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Angkatan Udara Israel menyerang dua bangunan "yang digunakan oleh teroris Hamas di Shati dan Daraj Tuffah di Jalur Gaza utara. Para teroris beroperasi di dalam kompleks sekolah yang digunakan oleh Hamas sebagai perisai untuk kegiatan terorisnya", kata pernyataan militer tersebut.

Hamas membantah menggunakan fasilitas sipil seperti sekolah dan rumah sakit untuk tujuan militer.

Lebih dari delapan bulan setelah pertempuran terjadi, mediasi internasional yang didukung oleh Amerika Serikat sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Hamas mengatakan perjanjian apa pun harus mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan mereka hanya akan menyetujui penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dilenyapkan.