Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Departemen Pertahanan (Pentagon) mengatakan, otoritas Amerika Serikat tidak ingin melihat kematian warga sipil, terkait dengan serangan terhadap Sevastopol dan akan membahasnya dengan Ukraina.

"Pada akhirnya saya akan merujuk Anda ke Ukraina untuk membicarakan operasi mereka. Anda tahu, mereka membuat keputusan sendiri terkait operasi dan penargetan," kata Mayor Jendera Patrick Ryder, melansir TASS 25 Juni.

"Kami tidak memiliki informasi apa pun yang menunjukkan apakah warga sipil terbunuh atau tidak," lanjutnya mengenai serangan di Sevastopol.

Militer Ukraina menyerang infrastruktur sipil di Sevastopol dengan rudal ATACMS pemberian AS yang dipersenjatai dengan amunisi tandan pada 23 Juni. Empat rudal ditembak jatuh sementara satu rudal lainnya meledak di atas kota.

Gubernur Sevastopol Razvozhayev mengatakan, serangan rudal tersebut menewaskan empat warga sipil, termasuk dua anak-anak dan melukai lebih dari 150 lainnya.

"Tentu saja, Anda tahu, sejauh yang saya pahami, itu adalah sesuatu yang akan kami bicarakan dengan Ukraina. Itu, kami sudah sangat jelas tentang, Anda tahu, kami tidak ingin melihat korban sipil," tegas Mayjen kata Ryder.

"Jika mereka (Rusia) khawatir tentang korban di antara pasukan mereka, maka mereka harus segera menghentikan perang ini dan mengembalikan wilayah kedaulatan Ukraina daripada mengerahkan pasukan mereka secara tidak perlu ke dalam ini," tambah juru bicara Pentagon.

Ketika ditanya apakah AS telah memberikan intelijen kepada militer Ukraina untuk memilih target sebelum serangan, Ryder berkata, "Saya akan merujuk Anda kepada mereka dalam operasi apa pun yang mereka lakukan."

Diketahui, Komite Investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal atas serangan tersebut. Tanggal 24 Juni telah dinyatakan sebagai Hari Berkabung di Sevastopol dan Krimea.

"Anda harus bertanya kepada rekan-rekan saya di Eropa, dan terutama di Washington, para sekretaris pers, mengapa pemerintah mereka membunuh anak-anak Rusia. Ajukan saja pertanyaan ini kepada mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan tentang serangan itu dilansir dari Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada warga Sevastopol.