Skandal Boeing: Pesawat Antariksa Starliner Gagal Lepas Landas dari ISS

JAKARTA - Pesawat antariksa Starliner milik Boeing, yang baru saja mengangkut dua astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pekan lalu, tidak dapat melepaskan diri setelah ditemukan beberapa kerusakan pada kapal tersebut. Tim menemukan lima kebocoran berbeda pada sistem propulsi kapal yang seharusnya menavigasi kapal saat kembali ke Bumi.

Para astronot yang dijadwalkan kembali pada 14 Juni harus menunda kepulangan hingga 22 Juni sementara Boeing dan NASA berusaha memperbaiki masalah, meninggalkan para astronot terdampar hingga saat itu. Para ahli menyatakan bahwa NASA mungkin harus meluncurkan misi penyelamatan yang akan menjadi pukulan memalukan bagi Boeing yang sudah bergulat dengan berbagai masalah pada jet komersialnya.

"Tim Manajemen Misi NASA-Boeing Starliner sedang memantau kesehatan keseluruhan pesawat dan mematuhi aturan penerbangan misi kami," kata Juru bicara Boeing dikutip VOI dari DailyMail.com

NASA sendiri menolak berkomentar apakah misi penyelamatan mungkin dilakukan.

Sejumlah Masalah pada Starliner

Setelah pemisahan dari roket Atlas, NASA mengungkapkan bahwa kapsul mengalami dua kebocoran lagi. Kebocoran keempat ditemukan setelah docking pada 6 Juni dan yang terbaru pada 10 Juni. Selain kebocoran helium, empat pendorong juga mengalami kerusakan selama penerbangan.

Penundaan ini memicu kekhawatiran di kalangan ahli yang takut bahwa kedua astronot bisa terjebak di ISS hingga misi penyelamatan dikirim.

Mike Gruntman, profesor astronotika di University of Southern California, mengatakan bahwa "lebih mungkin bahwa SpaceX akan dapat menyediakan peluncuran tambahan dalam waktu dekat untuk membawa astronot kembali."

Boeing dalam Sorotan

Masalah dengan Starliner ini mengiringi serangkaian masalah yang melanda pesawat komersial Boeing. Sebuah pesawat Boeing mengalami "Dutch roll" langka pada ketinggian 32.000 kaki bulan lalu, yang mengakibatkan pesawat tersebut diambil dari layanan. Pada bulan yang sama, Penerbangan Singapore Airlines SQ321 mengalami turbulensi yang menyebabkan beberapa cedera dan satu kematian.

Selain itu, pesawat Air Canada milik Boeing terbakar beberapa detik setelah lepas landas pekan lalu. Rentetan masalah ini semakin menambah tekanan pada Boeing, yang sudah berada di bawah sorotan karena masalah berulang pada berbagai produknya.