Trader Tokocrypto Ungkap Potensi Bitcoin Bullish Akhir Bulan Juni, Ini Alasannya!

JAKARTA - Harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 60 persen sepanjang tahun hingga Mei 2024, didorong oleh arus masuk ke ETF BTC di AS dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. 

Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, Bitcoin memiliki kemungkinan untuk bullish ke angka 75.000 dolar AS atau sekitar Rp1,22 miliar pada akhir bulan. Hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa indikator seperti, on-chain, fundamental, dan teknis. 

Selain itu, menurut Fyqieh, volatilitas Bitcoin juga terus memikat investor, dan perkembangan ekonomi terkini di Amerika Serikat mungkin akan menentukan langkah besar berikutnya. 

Salah satunya adalah perilisan data inflasi bulan Mei dalam waktu dekat menjadi sorotan. Jika inflasi di AS cukup melambat hingga 3,3 persen atau lebih rendah, ini bisa mendorong harga Bitcoin kembali ke titik tertinggi sepanjang masanya di level 73.000 dolar AS atau sekitar Rp1,18 miliar.

"Namun, jika hasil CPI melebihi ekspektasi, momentumnya bisa melemah. Hasil CPI yang lebih tinggi dari perkiraan telah menyebabkan penurunan harga Bitcoin,” jelas Fyqieh. 

Jika data CPI terbaru yang akan dirilis pada 12 Juni mendatang berada di bawah perkiraan, ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memacu gelombang baru pembelian Bitcoin.

“Inflasi yang lebih rendah tidak hanya mendukung Bitcoin tetapi juga meningkatkan persepsi aset digital sebagai lindung nilai terhadap inflasi,” tandasnya.