Serangan Houthi di Laut Merah Menurun karena Operasi Angkatan Laut Uni Eropa
JAKARTA - Kerja sama internasional antara misi angkatan laut di Laut Merah dilaporkan mengurangi jumlah serangan Houthi Yaman selama seminggu terakhir, kata Menteri Perlayaran Yunani Christos Stylianides kepada Reuters.
Yunani merupakan markas besar operasi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah, yang dijuluki "Aspides" dan dalam bahasa Yunani berarti "Perisai".
“Bagi kami, merupakan suatu kepuasan bahwa selama seminggu terakhir kami melihat penurunan yang signifikan dalam jumlah dan intensitas serangan. Ini adalah kenyataannya,” kata Stylianides, berbicara di sela-sela Pekan Pengiriman Posidonia di Athena dilansir Reuters, Selasa, 4 Juni.
“Ini adalah bukti lain bahwa komunitas internasional dapat menghentikan hal ini dengan tegas.”
Aspides dibentuk tahun ini untuk menjaga kapal-kapal dari serangan militan Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang telah berulang kali meluncurkan serangan drone dan rudal di wilayah Laut Merah sejak November dan telah memperluas serangan ke perairan sibuk lainnya.
Houthi menggambarkan serangan mereka sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina dalam perang Israel di Gaza.
Baca juga:
Stylianides, mantan Komisaris Uni Eropa, mengatakan serangan bermotif politik seperti ini belum pernah terjadi lagi sejak Perang Dunia Kedua. Ia menyebut serangan tersebut telah menyebabkan "dampak nyata, secara geopolitik, komersial, hukum, dan lingkungan".
Pengurangan yang terjadi baru-baru ini, katanya, menunjukkan Aspides dan Operasi Prosperity Guardian yang dipimpin AS saling melengkapi dalam membantu memulihkan kebebasan perdagangan di wilayah tersebut.
Houthi telah menenggelamkan satu kapal, Rubymar, dan menyita kapal lainnya. Tiga pelaut tewas dalam serangan terpisah.