Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Italia mengatakan, serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah harus dihentikan tanpa memicu perang baru, saat kelompok itu meningkatkan serangan terhadap kapal komersial di kawasan tersebut.

"Saya tidak ingin membuka perang ketiga saat ini,” kata Guido Crosetto kepada Reuters, merujuk pada konflik yang terjadi di Ukraina dan Gaza saat ini, seperti dikutip 11 Januari.

Italia mengumumkan pada Bulan Desember, mereka akan mengirim kapal angkatan laut ke wilayah Laut Merah, menyusul permintaan bantuan dari pemilik kapal. Namun, Italia belum mendaftar untuk misi yang dipimpin AS, denganan sekutu Uni Eropa lainnya juga tampaknya menjauhkan diri dari inisiatif tersebut.

Menhan Crosetto mengatakan, parlemen perlu menyetujui keterlibatan angkatan laut Italia dalam 'Operation Prosperity Guardian', sehingga mempersulit kepatuhan pada akhirnya.

"Ada sesuatu yang disebut Konstitusi, dan ada undang-undang yang memerlukan persetujuan parlemen dan memerlukan pendanaan terpisah," jelas Menhan Crosetto.

"Jika kami memutuskan untuk melakukannya (bergabung dengan 'Operation Prosperity Guardian'), itu akan menjadi keputusan yang harus melalui rapat kabinet, mencapai parlemen dan dipilih oleh (dua) kamar," tandasnya

Diketahui, kelompok Houthi telah bersumpah untuk melanjutkan serangan di Laut Merah sampai Israel menghentikan konflik di Gaza, mengatakan mereka akan menyerang kapal perang AS jika kelompok milisi tersebut diserang di Yaman.

Terbaru, pasukan AS dan Inggris menembak jatuh 21 drone dan rudal yang ditembakkan oleh Houthi pada Hari Selasa ke arah jalur pelayaran internasional Laut Merah, kata US CENTCOM, seraya menambahkan, ini adalah serangan Houthi yang ke-26 sejak 19 November.

Amerika Serikat dan negara-negara lain bulan lalu meluncurkan 'Operation Prosperity Guardian', untuk melindungi kapal-kapal sipil di salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia itu.