Mengenal Apa itu Koridor Philadelphia, Zona Penyangga yang Jadi Kawasan Strategis Bagi Hamas
YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas apa itu Koridor Philadelphia, kawasan di perbatasan Gaza-Mesir yang saat ini sedang dikuasi oleh serdadu Israel.
Sebelumnya, perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir Desember lalu menyatakan bahwa pihaknya harus menguasai koridor Philadelphia, sebab area tersebut merupakan kawasan strategis bagi Hamas.
Kala itu, Netanyahu bilang bahwa zona penyangga Koridor Philadelphia yang membentang di perbatasan Gaza dan Mesir harus ditutup.
“Itu harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain apa pun tidak akan menjamin demiliterisasi yang kita inginkan,” ujar Netanyahu, mengutip Reuters.
Lantas, apa itu Koridor Philadelphia? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa itu Koridor Philadelphia?
Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis, 30 Mei 2024, Koridor Philadelphia adalah jalur sempit yang membentang sepanjang 14 kilometer. Jalur ini terletak di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tepatnya di kota Rafah.
Koridor Philadelphia pada mulanya dibangun sebagai zona penyangga yang dikendalikan dan diawasi oleh pasukan militer Israel sebagai bagian dari perjanjian damai Mesir-Israel pada tahun 1979. Perjanjian tersebut mengakhiri pendudukan Israel di Semenanjung Sinai dan membuka kembali Terusan Suez.
Koridor ini dibangun dengan tujuan mengentikan senjata dan material memasuki wilayah Gaza dan jatuh ke tangan orang-orang Palestina di sana.
Selain itu, Koridor Philadelphia juga dimaksudkan untuk mencegah pergerakan warga Gaza, yang wilayahnya saat itu diduduki Israel, ke Mesir.
Koridor Philadelphia kerap dijadikan sebagai titik fokus dalam konflik Israel-Palestina lantaran dianggap penting bagi keamanan dan perdagangan.
Rute ini berada di bawah kendali Israel hingga penarikan sepihak pasukan negara itu dari Jalur Gaza pada tahun 2004.
Setelah serdadu Israel menarik diri, pada 2005 Mesir menjadi pemain utama yang mengendalikan koridor ini. Bersamaan dengan itu, Kairo mengerahkan kontingen yang terdiri dari 750 penjaga perbatasan Mesir di sepanjang sisi Mesir dari zona penyangga itu.
Penjaga perbatasan itu adalah tentara Mesir pertama yang berpatroli di kawasan tersebut sejak perang tahun 1967, ketika Jalur Gaza dikuasi Israel bersama dengan Semenanjung Sinai, yang kemudian dikembalikan ke Mesir berdasarkan Perjanjian Camp David pada 2005.
Perjanjian Mesir-Israel itu sangat rinci soal penempatan peralatan militer Mesir di jalur Philadelphia. Otoritas Mesir menempatkan delapan helicopter, 30 kendaraan lapis baja ringan, dan empat kapal patrol pantai.
Pasukan bertugas menjaga koridor di sisi Mesir untuk memerangi terorisme dan mencegah penyelundupan dan inflitrasi di wilayah Gaza yang tidak dikuasi Israel.
Di sisi lain koridor itu, pasukan keamanan Otoritas Palestina mengambil alih kendali dari Israel. Akan tetapi, dua tahun kemudian, Otoritas palestina kehilangan kendali atas Koridor Philadelphia ketika mereka diusir dari Gaza menyusul konflik pada tahun 2007 antara Fatah dan pejuang saingannya, Hamas.
Karena Koridor Philadelphia dikuasai Hamas, Israel melakukan blokade darat, udara, dan laut, serta embargo terhadap daerah Kantong Palestina.
Pembatasan ini mendorong pengembangan sistem terowongan penyelundupan di Koridor Philadelphia, sehingga memungkinkan barang dan orang melintasi perbatasan.
Baca juga:
Sejak saat itu, Terminal Rafah yang diduduki Mesir, yang menjadi jalur transit orang, barang dan bantuan kemanusiaan, hanya dibuka sewaktu-waktu.
Di lain sisi, Israel melihat jalur Philadelphia sebagai wilayah pasokan penting bagi Hamas.
Demikian informasi tentang apa itu Koridor Philadelphia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.