Inggris Anggarkan Dana 9 Juta Poundsterling Bangun 'Situation Room' ala Amerika Serikat
JAKARTA - Pemerintah Inggris mengungkap rencana untuk membuat bunker seperti 'Situation Room' yang ada di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS) di bawah Whitehall dengan anggaran sebesar 9 juta poundsterling.
Melansir The Independent, rencana ini diapresiasi oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Ruangan yang akan dinamai The Situation Center (SitCen) ini, akan digunakan selama keadaan darurat seperti serangan teroris dan krisis, termasuk pandemi.
Direncanakan dibuka pada musim panas ini, ruang tersebut akan bersebelahan dengan Ruang Rapat Cobra yang berada di bawah tanah Kantor Kabinet, dimana selama ini digunakan untuk rapat darurat.
Didukung dengan penagturan berteknologi tinggi, Perdana Menteri Inggris bisa menyaksikan dan melacak peristiwa secara real-time, melihat serangan drone hingga keterlibatan militer pada tampilan layar interaktif.
Proyek SitCen adalah bagian dari tinjauan pemerintah atas pertahanan, keamanan, dan kebijakan luar negeri yang akan diresmikan pada 16 Maret. Nantinya, ruangan tersebut dilaporkan akan dikelola sepanjang waktu oleh staf dari Sekretariat Keamanan Nasional.
Meja konferensi untuk perdana menteri, menteri dan kepala intelijen akan ditempatkan di tengah ruangan, digunakan untuk memberi pengarahan kepada pejabat pemerintah dan memantau risiko hingga enam bulan ke depan. Informasi akan diberikan oleh Komite Intelijen Gabungan, Pusat Penilaian Terorisme Gabungan dan ahli Whitehall lainnya.
“Ini akan memiliki hal-hal berteknologi tinggi - peta panas, visualisasi geostasioner, dasbor interaktif. Pada saat-saat penting kami masih mendapatkan pemerintahan analog tanpa peta dan presentasi PowerPoint," sebut seorang pejabat kepada The Sunday Times.
“Pandemi virus corona telah menunjukkan bahwa kami membutuhkan ini. Ini akan mendukung kecepatan pengambilan keputusan yang lebih tinggi," tambahnya.
Dengan menekankan sains, teknologi dan data, waktu yang dibutuhkan untuk menyusun data, memberi pengarahan kepada menteri, memahami situasi dan menindaklanjutinya akan dipangkas dari minggu menjadi menit.
"Kami akan fokus investasi pada teknologi baru yang akan merevolusi peperangan, kecerdasan buatan, pesawat tak berawak, senjata energi terarah dan lainnya," kata Boris Johnson dalam konferensi keamanan di Munich, Jerman beberapa waktu lalu.
Baca juga:
- Amerika Serikat Ingin Bentuk Indo-Pacific NATO, China Coba Rayu Jepang dan India
- Intel Israel Sebut Militer Myanmar Tidak Kerahkan Tentara dan Bisa Buktikan Kecurangan Pemilu
- Referendum Swiss Hasilkan Pelarangan Burka dan Niqab di Tempat Umum
- Ratusan Pengungsi Rohingya Khawatir Dideportasi India Kembali ke Myanmar
Sebagai gambaran, Presiden Amerika Serikat menggunakan Situation Room Gedung Putih untuk mengoordinasikan tanggap darurat dan menangani ancaman keamanan. Barack Obama menggunakan ruang komando ketika pasukan khusus AS menyergap Osama bin Laden pada 2011.