Ethereum Lamban dan Biaya Transaksinya Mahal, VanEck Prediksi Proyek Kripto Layer-2 Punya Masa Depan Cerah

JAKARTA – Tantangan skalabilitas yang dihadapi Ethereum, seperti biaya transaksi tinggi dan waktu pemrosesan lamban, membuka peluang bagi solusi Layer 2. Informasi saja, Teknologi Layer-2 dalam dunia blockchain adalah lapisan tambahan atau protokol yang dibangun di atas infrastruktur blockchain yang sudah ada, juga dikenal sebagai Layer-1.

Proyek-proyek layer-2 ini muncul sebagai solusi untuk permasalahan yang disebut “blockchain trilemma”, yaitu permasalahan skalabilitas, desentralisasi, dan keamanan, sebagaimana yang dialami Ethereum.

Baru-baru ini perusahaan investasi VanEck, pasar Layer 2 diprediksi mencapai valuasi fantastis senilai 1 triliun dolar AS (sekitar Rp15,8 kuadraliun) pada tahun 2030. Laporan VanEck memperhitungkan valuasi dasar 1 triliun dolar AS untuk Layer 2 dengan menggunakan rasio free cash flow (FCF) 25 pada proyeksi arus kas masa depan.

Asumsi yang digunakan adalah pangsa pasar smart contract Ethereum sebesar 60%. Perkiraan arus kas dihasilkan dengan memproyeksikan pendapatan transaksi (inklusi transaksi pada blockchain) dan nilai maksimal yang dapat diekstrak (pendapatan dari pengurutan transaksi) untuk total pasar yang dapat dijangkau Layer 2.

VanEck memperkirakan pendapatan bersih untuk pasar Layer 2 pada tahun 2030 mencapai 41 miliar dolar AS (sekitar Rp585 triliun), menghasilkan valuasi fully diluted sebesar 1,02 triliun dolar AS  setelah menerapkan rasio FCF tersebut. Sebagai perbandingan, data CoinGecko menunjukkan kapitalisasi pasar saat ini untuk token Layer 2 hanya 33,3 miliar dolar AS (sekitar Rp476 triliun).

Solusi untuk Permasalahan Ethereum

Teknologi Layer 2 menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah skalabilitas Ethereum. Dengan melakukan batch transaksi di luar blockchain utama, Layer 2 memungkinkan volume transaksi yang jauh lebih tinggi dan biaya yang jauh lebih murah. Keamanan Ethereum tetap terjaga karena Layer 2 tetap terhubung dengan blockchain utama.

Dampak positif Layer 2 sudah terlihat. Pangsa transaksi rantai dasar Ethereum dalam ekosistem telah turun drastis sebagai akibat dari penggunaan Layer 2. Hal ini menunjukkan bahwa Layer 2 semakin diadopsi oleh pengguna dan developer yang ingin memanfaatkan keunggulannya.

Laporan VanEck menunjukkan potensi besar pasar Layer 2 dalam menyelesaikan masalah skalabilitas Ethereum. Dengan valuasi yang diprediksi mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030, Layer 2 dapat menjadi solusi yang mengantarkan Ethereum ke tingkat adopsi yang lebih luas.