Yahoo Mengakuisisi Platform Berita Milik Artifact dari Para Pendiri Instagram

JAKARTA - Yahoo mengumumkan pada  Selasa 2 April, bahwa mereka telah mengakuisisi platform berita yang didukung kecerdasan buatan (AI) milik Artifact, yang didirikan oleh para pendiri Instagram. Mereka  akan menggabungkan teknologinya di seluruh layanan berita dan situs web penyedia layanan internet (ISP) di Amerika Serikat.

Kesepakatan ini menandai kesulitan berkelanjutan bagi startup media yang berjuang untuk meningkatkan pendapatan pada saat raksasa Big Tech seperti Alphabet  dan Meta Platforms menyedot sebagian besar penjualan iklan.

Pada bulan Januari, Artifact mengumumkan dalam sebuah posting blog bahwa mereka akan menghentikan operasi aplikasinya karena "peluang pasar tidak cukup besar untuk membenarkan investasi berkelanjutan dengan cara ini."

Yahoo, yang juga memiliki merek berita seperti TechCrunch, Engadget, dan Yahoo Finance, mengatakan mesin rekomendasi berbasis AI dan fitur lainnya dari Artifact akan membantu meningkatkan operasi berita mereka dan memberikan konten yang dipersonalisasi kepada audiens.

Penerbit online ini juga memiliki saham minoritas di platform rekomendasi konten Taboola.

Yahoo, yang menolak untuk membagikan rincian keuangan, dibeli oleh perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management seharga  5 miliar dolar AS (Rp 79,7 triliun) pada tahun 2021.

Artifact diluncurkan pada awal 2023 oleh Systrom dan Mike Krieger. Mereka sebelumnya bekerja di Meta, yang saat itu dikenal sebagai Facebook, setelah akuisisi Instagram oleh perusahaan tersebut pada tahun 2012.

Duo ini meninggalkan pemilik Facebook tersebut pada akhir 2018, yang beberapa laporan media kemudian menjelaskan karena hubungan yang tegang dengan bos Meta, Mark Zuckerberg dan perbedaan dalam visi mereka untuk Instagram.

Menurut Yahoo, Systrom dan Krieger akan bekerja dengan Yahoo dalam kapasitas penasihat selama transisi ini.