Google Setuju Menghancurkan Miliaran Data untuk Penyelesaian Gugatan Pelacakan Internet
JAKARTA - Google telah menyetujui untuk menghancurkan miliaran data rekaman untuk menyelesaikan gugatan yang menyebutkan bahwa perusahaan secara diam-diam melacak pengguna internet yang mengira mereka sedang menjelajah secara pribadi.
Persyaratan penyelesaian diajukan pada Senin 1 April, di pengadilan federal Oakland, California, dan membutuhkan persetujuan dari Hakim Distrik AS, Yvonne Gonzalez Rogers.
Para pengacara para penggugat menilai kesepakatan tersebut bernilai lebih dari 5 miliar dolar AS (Rp 79,7 triliun), bahkan mencapai 7,8 miliar dolar AS (Rp 124,4 triliun). Meskipun pengguna tidak akan menerima ganti rugi, mereka masih bisa mengajukan gugatan secara individual untuk mendapatkan ganti rugi.
Gugatan class action ini dimulai pada tahun 2020, mencakup jutaan pengguna Google yang menggunakan mode penjelajahan pribadi sejak 1 Juni 2016.
Pengguna mengklaim bahwa analitik, cookie, dan aplikasi Google memungkinkan unit Alphabet untuk melacak orang yang mengatur browser Chrome Google ke mode "Incognito" dan browser lainnya ke mode penjelajahan "pribadi".
Mereka mengatakan hal ini membuat Google menjadi "simpanan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan" dengan memungkinkannya mengetahui tentang teman-teman mereka, makanan favorit, hobi, kebiasaan belanja, dan hal-hal "paling intim dan berpotensi memalukan" yang mereka cari secara online.
Baca juga:
Dalam penyelesaian, Google akan memperbarui keterangan tentang apa yang dikumpulkannya dalam penjelajahan "pribadi", sebuah proses yang sudah dimulai. Google juga akan membiarkan pengguna Incognito memblokir cookie pihak ketiga selama lima tahun.
"Hasilnya adalah Google akan mengumpulkan lebih sedikit data dari sesi penjelajahan pribadi pengguna, dan Google akan mendapatkan lebih sedikit uang dari data tersebut," tulis pengacara para penggugat.
Google tidak langsung menanggapi permintaan komentar. Menurut dokumen pengadilan, Google mendukung persetujuan final penyelesaian tetapi tidak setuju dengan "penilaian hukum dan fakta" para penggugat.
David Boies, seorang pengacara untuk para penggugat, dalam sebuah pernyataan menyebut penyelesaian ini "langkah bersejarah dalam menuntut kejujuran dan pertanggungjawaban dari perusahaan teknologi dominan."
Penyelesaian awal telah dicapai pada Desember, yang mengumumkan persidangan yang dijadwalkan pada 5 Februari 2024. Persyaratan tidak diungkapkan pada saat itu. Para pengacara para penggugat berencana untuk kemudian mencari biaya hukum yang tidak ditentukan yang harus dibayarkan oleh Google.