Space, Layanan Mirip Clubhouse Buatan Twitter
JAKARTA - Twitter Spaces, platform milik Twitter dengan layanan mirip Clubhouse, kini tersedia pada Android. Sebelumnya, layanan percakapan audio ini hanya bisa dipakai melalui iOS saja.
Twitter memperkenalkan versi terbatas dari kompetitor Clubhouse ini pada bulan Januari. Saat itu, layanan cuma bisa diakses oleh pengguna iOS saja.
Selain itu, pengguna yang berhak membuka ruang percakapan pun masih terbatas. Hanya beberapa pengguna terpilih saja.
Menurut perusahaan, pembatasan itu sesuai dengan tujuan Spaces untuk memberikan suara pada kelompok minoritas. Terutama wanita dan anggota kelompok marjinal. Dua jenis pengguna yang mendapat prioritas untuk membuka ruang obrolan.
Seiring pertumbuhan layanan dan pengguna, akhirnya Twitter meluncurkan versi Android dari Space. Melalui akun resmi pada platform Twitter, @TwitterSpaces, perusahaan menyampaikan bahwa layanan ini sudah bisa dipakai oleh pengguna ponsel Android.
“Pengguna Android, beta kami sedang tumbuh! Mulai hari ini, kamu bisa bergabung dan ngobrol di dalam Space. Tak lama lagi, kamu bisa membuat ruang percakapan sendiri. Tapi, kami masih mengerjakan beberapa hal,” tulis Spaces melalui akun Twitter resminya, Selasa, 2 Maret.
Cuitan pengumuman tersebut tidak menyatakan kapan pengguna Android bisa membuka ruang percakapan pada Spaces. Dari pengumuman tersebut, pengguna Android tampaknya cuma bisa berbicara dan mendengar percakapan yang berlangsung dalam satu ruangan saja. Belum bisa membuka ruang percakapan sendiri.
Menurut penjelasan juru bicara Twitter yang dihubungi via email oleh The Verge, baik pengguna Android maupun iOS bakal bisa mendengar atau membuat ruangan percakapan sendiri. Tapi, “tak lama lagi”.
Baca juga:
Layanan Twitter Lain yang Berbasis Audo
Selama beberapa bulan terakhir, Twitter sudah meningkatkan jumlah layanan berbasis audio. Selain meluncurkan Spaces versi beta, platform media sosial ini juga meluncurkan fitur tweet audio untuk iOS pada bulan Juni tahun lalu.
Sama seperti Spaces, fitur tersebut dibatasi untuk beberapa pengguna saja. Melalui fitur ini, pengguna bisa merekam kemudian mengirimkan pesan audio berdurasi 140 detik.
Di samping itu, Twitter juga memperkenalkan fitur Direct Messages (DM) berbasis audio di India bulan lalu. Fitur tersebut bisa dipakai oleh pengguna Android maupun iOS.
Sayangnya, sampai saat ini perusahaan belum menunjukkan keinginannya untuk memperluas cakupan wilayah dari fitur tersebut. Sehingga, pengguna Twitter yang berada di Indonesia harap bersabar jika ingin mencicipi fitur-fitur tersebut.