Presiden Joe Biden Ingin Negara Bagian Prioritaskan Vaksin COVID-19 untuk Guru
JAKARTA - Presiden Joe Biden Amerika Serikat pada Hari Selasa waktu setempat, meminta negara bagian AS untuk memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi para guru.
Presiden Biden ingin hal ini dilakukan agar anak-anak bisa segera kembali ke sekolah dengan cepat dan aman. Untuk itu, Ia menargetkan setiap guru minimal harus menerima satu dosis vaksin pada akhir Maret.
Dengan tiga vaksin yang sekarang tersedia, Biden mengatakan dia yakin akan tersedia cukup vaksin untuk setiap orang dewasa di Amerika Serikat pada akhir Mei.
Presiden Biden mengatakan, dia optimis mencapai tujuannya untuk memberikan 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari pertamanya menjabat. Namun, ia tetap mendesak warga Amerika untuk tetap menggunakan masker dan menerapkan jarak sosial.
“Pengumuman hari ini adalah langkah besar dalam upaya kami untuk mengalahkan pandemi ini. Tapi saya harus jujur. Pertarungan ini masih jauh dari selesai,” kata Biden dalam pernyataan yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, seperti dilansir Reuters.
Upaya Presiden Biden untuk membuat pendidik divaksinasi lebih cepat, muncul di tengah kontroversi politik pembukaan kembali sekolah. Presiden Federasi Guru Amerika Serikat Randi Weingarten mengatakan, pengumuman Biden adalah kabar baik bagi semua orang yang menginginkan pembelajaran di sekolah.
Presiden Joe Biden menuturkan, keberadaan tiga pilihan vaksin membuat peningkatan apa yang disebutnya sebagai 'keharusan nasional' untuk membuka kembali sekolah-sekolah di AS. Seiring dengan meningkatnya masalah kesehatan mental dan melebarnya kesenjangan karena pembelajaran jarak jauh.
Ia mengungkapkan, lebih dari 30 negara bagian telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan para pendidik divaksinasi. Dan, Ia akan menggunakan kewenangan penuh Pemerintah Federal agar negara bagian lain mengikuti hal ini.
“Tantangan saya adalah, kami ingin setiap pendidik, anggota staf sekolah, pekerja pengasuhan anak di negara bagian menerima setidaknya satu suntikan pada akhir bulan Maret,” tukasnya.
Baca juga:
- PBB Sebut Korea Utara Masih Kembangkan Nuklir, Pentagon: Kami Awasi!
- Hibur Binatang-Binatang di Kebun Binatang Cologne, Pianis Muda Ini Dapat Sambutan Hangat
- Ayo Daftar, Miliarder Jepang Yusaku Maezawa Mencari Teman untuk Perjalanan ke Bulan
- Lawan Kudeta Militer, Parlemen Myanmar Tunjuk Penjabat untuk 10 Kementerian
Kendati Presiden Joe Biden antusias mendorong agar sebagai besar sekolah dibuka pada akhir 100 hari pertamanya menjabat. Namun, masih harus menunggu pengesahan dari rencana penyelamatan senilai 1,9 triliun dolar AS yang sedang dibahas Kongres AS, dimana ada dana 130 miliar dolar AS untuk sekolah-sekolah nasional.