Sendbird Luncurkan Chatbot AI untuk Para Pelaku UKM
JAKARTA — Sendbird, perusahaan penyedia platform komunikasi Application Programming Interface (API), mengumumkan ketersediaan chatbot Kecerdasan Buatan (AI) melalui instalasi plug-and-play.
Chatbot ini bisa digunakan oleh para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di industri e-commerce, kesehatan, pendidikan, rekrutmen, dan masih banyak lagi. Chatbot AI ini bisa menghubungkan pelaku usaha dengan para konsumennya.
CEO dan Co-Founder Sendbird John S. Kim mengatakan bahwa banyak perusahaan besar yang sudah mengandalkan teknologi AI untuk berinteraksi dengan pelanggan atau klien. Jika tidak memanfaatkan teknologi ini, pelaku UKM akan tertinggal.
"Saat ini, berbagai brand konsumen dan perusahaan besar telah menggunakan teknologi AI secara efektif untuk berinteraksi. Sayangnya, sangat sulit bagi perusahaan kecil untuk bersaing dengan pemain besar yang sudah memanfaatkan teknologi canggih tersebut," kata Kim dalam keterangan yang VOI terima.
Maka dari itu, Sendbird membuat chatbot yang didesain khusus untuk keperluan bisnis. Menurut Kim, chatbot ini cocok untuk bisnis apa pun, baik itu usaha kecil maupun usaha besar, dengan harga yang sangat terjangkau.
Baca juga:
"Sendbird sekali lagi membuktikan bahwa penggunaan chatbot AI tidak lagi membutuhkan waktu lama, anggaran besar, atau bahkan tim pengembang khusus. Kini, bisnis apapun yang memiliki situs web dapat memanfaatkannya dengan mudah," jelas Kim.
Chatbot AI buatan Sendbird dibanderol dengan harga 99 dolar AS atau sekitar Rp1,5 juta per bulan. Perusahaan itu menawarkan berbagai macam paket, salah satunya adalah paket Starter untuk mengintegrasikan alur kerja dengan teknis yang tidak rumit.
Selain itu, ada juga paket Pro dengan fitur yang lebih canggih. Paket ini bisa memfasilitasi integrasi aplikasi seluler, memperbanyak alur kerja, dan memungkinkan integrasi ke aplikasi perangkat lunak pihak ketiga.
"Dengan memanfaatkan kekuatan perangkat AI, bisnis dapat menyederhanakan sistem dukungan pelanggan mereka, menghemat waktu, dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif," tambah Kim.