TKN Jelaskan Alasan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dibahas di Rapat Kabinet Jokowi
JAKARTA - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa menjelaskan alasan program makan siang gratis untuk anak sekolah dibahas dalam rapat kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.
Musa mengatakan, program makan siang dan susu gratis merupakan program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika nantinya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2045-2029. Sehingga program tersebut akan masuk dalam APBN 2025.
"Begini, pemilihan umum secara langsung, president election, itu kan apa yang menjadi kebijakan presiden terpilih akan menjadi kebijakan pemerintahan. Karena presiden terpilih akan menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Satu diantara kebijakannya, programnya adalah makan siang gratis untuk anak sekolah agar tidak ada stunting sehingga melahirkan generasi yang smart dan IQ yang tinggi untuk menuju Indonesia emas," ujar Musa, Senin, 16 Februari.
"Karena menjadi programnya pak Prabowo mas Gibran, itu akan dibahas untuk tahun anggaran 2025, dan prosesnya dibahas di sini," sambungnya.
Ali Masykur mengklaim, program makan siang dan susu gratis sudah dibahas dan akan disahkan menjadi APBN 2025 akhir bulan September 2024.
"Sehingga makan siang gratis itu akan menjadi bagian dari APBN 2025," katanya.
Baca juga:
Ali mengakui, secara khusus postur anggaran makan siang gratis belum dibahas. Namun, baru menjadi pembicaraan adanya usulan-usulan yang sifatnya parsial.
"Jadi belum dirumuskan seperti apa. Postur secara definitif belum," ungkapnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo membahas Rencana Kerja pemerintah (RKP) 2025, termasuk program makan siang gratis calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dal sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari.
"Tadi dibahas RKP, ini baru rapat awal saja. Membahas program-program prioritas Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang (gratis) tahap awal," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 26 Februari.